“Terakhir untuk misi ketiga, kami bermitra dengan rekan-rekan Ahli Transportasi dan Tata Ruang UHO untuk memformulasikan bagaimana konsep interkoneksitas antar wilayah di Sultra, agar dicapai pemanfaatan ruang dan pengelolaan sumberdaya yang optimum untuk peningkatan percepatan pembangunan Sultra,” terang Sukanto.
Sementara itu, Ketua Dewan Riset Daerah (DRD), Prof.Dr. Andi Bahrun mengatakan, sejauh ini masih banyak hasil-hasil penelitian yang belum optimal dilakukan ditingkat OPD maupun stakeholder lain yang membutuhkan.
Untuk itu, ia berharap Balitbang Sultra lebih mengarahkan upaya sosialisasi hasil penelitian ini ke masing-masing pihak yang kompeten untuk dimanfaatkan agar tercapai target-target yang diinginkan.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan, Hado Hasina menguraikan, tantangan pemda dalam mengimplementasikan misi keempat gubernur tersebut bukan saja pada tataran konsep interkoneksitasnya tapi juga bagaimana mengkoneksikannya ke pihak terkait.
“Yang akhirnya bermuara pada kerjasama peran dan pembiayaan, yang disebut P4 atau Public Private People Partnership,” tambah Hado.
“Hanya dengan kemampuan pemda memobilisasi peran-peran kemitraan multipihak ini, kita dapat merealisasikan konsep interkoneksitas Garbarata ini, yang memang sejatinya membutuhkan dana yang cukup besar,” pungkas Hado Hasina.
Untuk diketahui, reset misi pertama gubernur diketuai oleh Dr. Syamsir Nur. Kemudia misi kedua Zainal Abidin sedangkan misi keempat diketuai oleh Dr. Ir. La Ode Magribi.
Discussion about this post