“Alhamdulillah setelah pelatihan yang dilaksanakan lima orang berhasil menerapkan ilmu yang diberikan dengan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usaha mereka,” ungkap Meriyanti.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari Sri Yusnita menjelaskan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan sebuah program yang digagas untuk mengubah persepsi masyarakat dengan menunjukkan jika perpustakaan punya peran dan fungsi luas dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Perpustakaan itu bisa menjadi fasilitator, bisa memberikan pelatihan atau edukasi kepada masyarakat untuk lebih memperbaiki kesejahteraannya,” terang Sri Yusnita.
Discussion about this post