“Mangrove bukan hanya menjadi benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi dan gelombang laut, tetapi juga memiliki fungsi vital dalam penyerapan karbon dan menjadi habitat bagi berbagai spesies laut,” ujar Irwan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Maero, Rudi berharap, program ini dapat menumbuhkan kreativitas generasi muda di bidang pesisir dan laut.
“Sehingga mereka tertarik untuk melanjutkan pendidikan pada bidang tersebut,” harap Rudi.
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw berharap, program yang dikelola oleh kelompok binaan Pertamina yakni Kelompok Mangrove Bangkona Parangloe kedepannya dapat menjadi pusat pembibitan mangrove di Kota Makassar.
“Hal ini menjadi potensi sumber penghasilan bagi masyarakat, khususnya bagi kelompok binaan itu sendiri,” tutur Fahrougi.
Menurutnya, program ini merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang sejalan dengan tujuan Pembangunan berkelanjutan program pemerintah.
Discussion about this post