“Peningkatan kompetensi dan latihan bersama menjadi kunci dalam implementasi MoU ini,” ujar Johar.
Sementara itu, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Agus Dwi Jatmoko mengucapkan terimakasih atas kesediaan masing-masing perusahaan untuk saling membantu dalam penanggulangan keadaan darurat yang diwujudkan dalam penandatanganan MoU ini.
Meskipun memiliki resiko paling kecil dibandingkan perusahaan migas lainnya, namun dengan wilayah yang cukup luas memerlukan back up dari perusahaan migas terdekat dengan wilayah operasinya.
“Kami merasa terhormat ditunjuk sebagai koordinator. Melalui sinergitas ini diharapkan proses administrasi dan koordinasi dapat dipercepat untuk memaksimalkan quick response terhadap kondisi emergency, sehingga resiko keadaan darurat dapat di minimalisir,” Agus memungkas.
Sinergitas yang dijalin dalam MoU ini meliputi:
1. Jenis Kejadian
Mencakup kedaruratan medis, kebakaran dan ledakan, tumpahan minyak dan kebocoran gas atau bahan berbahaya dan beracun serta pencarian dan penyelamatan korban akibat keadaan darurat dan bencana alam.
Discussion about this post