PENASULTRA.ID, MAKASSAR – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sukses mengawal pasokan energi utamanya produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bagi masyarakat di Sulawesi pada momen libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Hal itu terlihat pada penutupan Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) di Kantor Pertamina Regional Sulawesi.
Satgas Nataru 2024 telah beroperasi sejak 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025, melibatkan ratusan personel di seluruh wilayah regional Sulawesi. Tim ini berfokus pada pemantauan dan pengelolaan distribusi BBM, LPG, serta produk energi lainnya guna memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah regional Sulawesi, termasuk daerah terpencil.
Region Manager Retail Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, I Gusti Bagus Suteja sekaligus Ketua Tim Satgas Nataru mengatakan, angka-angka yang dihasilkan mencerminkan pola konsumsi energi yang dinamis dan spesifik di tiap wilayah Sulawesi yang dapat menjadi acuan penting bagi Pertamina untuk menyusun strategi distribusi ke depan.
Dari sisi retail, penurunan realisasi harian untuk Gasoline dan Gasoil masing-masing sebesar 0,3 persen dan 19,2 persen dibandingkan kondisi normal memberikan gambaran bahwa masyarakat cenderung lebih efisien dalam menggunakan BBM selama masa libur panjang ini.
Di sisi lain, kenaikan pada Kerosene sebesar 7,7 persen dan LPG sebesar 2,1 persen menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat di sektor rumah tangga, terutama saat momen perayaan seperti Natal dan Tahun Baru.
“Kenaikan Avtur sebesar 2,9 persen juga mengindikasikan peningkatan aktivitas transportasi udara di wilayah Sulawesi selama periode tersebut. Selain itu, konsumsi juga meningkat pada kebutuhan angkutan laut seperti kelompok kapal ASDP, kapal penumpang serta kapal perintis sebesar 94,67 persen,” kata Suteja, Sabtu 11 Januari 2025.
Menurutnya, pertumbuhan volume di beberapa provinsi menjadi perhatian khusus. Kenaikan signifikan seperti growth volume Gasoline sebesar 4 persen di Sulawesi Utara, LPG 9,6 persen di Gorontalo, Avtur 10,8 persen di Sulawesi Utara, serta Kerosene yang melonjak hingga 22,2 persen di Sulawesi Utara memberikan sinyal kebutuhan energi yang lebih besar di provinsi-provinsi tersebut, terutama di wilayah dengan aktivitas pariwisata dan tradisi perayaan yang tinggi.
Discussion about this post