“Adapun bentuk dukungan yang diberikan DPM-PTSP Sultra terhadap petani adalah dengan memberikan kepastian hukum seperti perizinan termasuk upaya untuk menyalurkan produksinya melalui kerja sama dengan Kadin Sultra,” Askar memungkas.
Keberlanjutan Ekspor Komoditi Perkebunan
Sebelumnya, pada medio 2022, perusahaan naungan Kadin Sulawesi Tenggara lainnya juga melakukan ekspor puluhan ton jagung.
CV Best Farmer Indonesia yang dipimpin oleh Steven Stenly melakukan ekspor jagung dari Pelabuhan Kendari, Kamis 21 Juli 2022.
Perusahaan yang berada di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara itu mengirim dua kontainer jagung dengan berat total kurang lebih lima puluh ton.
“Hari ini kami melakukan pengiriman jagung sebanyak dua kontainer dengan berat masing-masing sebesar 24,2 ton,” ujar Steven.
Steven merinci nilai dari dua kontainer jagung yang dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini mencapai Rp400 juta.
“Nilai dalam rupiah itu kurang lebih Rp200 jutaan per kontainernya. Ke depannya akan ada sekitar sepuluh kontainer yang akan dikirim lagi ke luar negeri,” bebernya.
Dalam menjalankan roda bisnisnya, CV Best Farmer Indonesia juga bekerja sama dengan CV Sengkang Duta Comoditi selaku suplayer.
“Jadi memang kami bersama Pak Kamaruddin, selaku suplayer yang membantu saya selama ini untuk suplai. Jika yang sebelumnya kacang mete, yang kali ini adalah jagung. Nanti beberapa kontainer kita akan suplai ke Surabaya. Ke depannya, kami akan melakukan ekspor ke Singapura,” imbuhnya.
Dalam perdagangan ini, CV Best Farmer Indonesia bekerja sama dengan Kadin Sultra karena perusahaan ini berada di bawah naungan Kadin Sultra yang dipimpin oleh Anton Timbang.
“Dalam waktu dekat akan melakukan ekspor kacang mete. Saat ini sedang menunggu masa panennya mete. Kami tunggu mungkin bulan depan,” timpalnya.
Untuk diketahui, jagung pipil yang dikirim diolah menjadi pakan ternak, bahan makanan, makanan ringan termasuk popcorn.(Adv)
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post