Keterlambatan melebihi 30 menit ini dikarenakan dua hal, sebagaimana laporan yang disampaikan Adnan NS kepada media ini yang ikut dalam rombongan Ketum PWI.
“Pertama padatnya lalulintas udara baik yang hendak take off maupun yang hendak landing harus antrian menjelang ujung landasan, terlebih dahulu melebihi seperempat jam,” katanya.
Selain persoalan di Bandara Soetta (Soekarno Hatta), tiba-tiba beberapa detik menjelang proses landing, dalam keadaan jarak pandang sangat dekat dengan landasan di run way di Bandara Sultan Taha, cuaca memburuk disertai hujan dengan jarak pandang sangat dekat lalu pesawat diterpa badai, membuat pilot pesawat dengan harus menanjak mendadak 90 derajat ke udara.
Penumpang full pesawat ini sempat cemas dan tegang tatkala ban pesawat harus menyentuh bumi, harus mengangkat badan mendadak itu. Beberapa menit setelah pesawat mendatar kembali, dari ruang kokpit terdengar suara menenangkan para penumpang dan menjelaskan alasan kegagalan mendarat dari pukul 16.45-1659.
Discussion about this post