“Kami minta agar Pemda bisa memberikan kami bantuan tali ukuran 4 dan 3 mil, perahu dan mesin. Ini sangat membantu kami karena jarak lokasi budi daya sangat jauh sehingga butuh sarana yang memadai,” tutur Sahrul.
Ditempat yang sama Bupati Wakatobi Haliana menyampaikan, sektor perikanan budi daya merupakan salah satu program unggulan yang diprioritaskan dalam mewujudkan visi misi Kabupaten Wakatobi di era pemerintahan lima tahun ke depan.
Penetapan Liya Bahari sebagai kampung budi daya rumput laut jenis Cottonii kata Haliana, akan memudahkan masyarakat Wakatobi mendapatkan bibit karena menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah untuk mendatangkan bibit kultur jaringan yang berkualitas.
Hal itu tidak terlepas dari upaya Pemda dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama petani rumput laut.
“Kita sangat berharap juga agar bibit rumput laut cottonii kultur jaringan bisa dikembangkan dengan baik oleh petani di Liya agar bisa menjadi suplayer ke Kaledupa dan Tomia sehingga kawasan budi daya seluas 56.000 se Wakatobi ini bisa termanfaatkan. Apabila penuh dengan Cottonii bayangkan saja berapa penghasilan petani dalam satu tahun jika di kali dengan harga 25 sampai 40.000 per Kilo Gram,” papar Haliana.
Discussion about this post