<strong>PENASULTRA.ID, WAKATOBI</strong> - Kelompok petani rumput laut Satu Hati binaan Pemerintah Kabupaten Wakatobi di Desa Liya One Melangka berhasil mengembangkan bibit rumput laut jenis euchema cottonii kultur jaringan. Bibit rumput laut jenis Cottonii kultur jaringan bantuan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) yang didatangkan Balai Budi Daya Air Payau (BBAP) Takalar Juni lalu ini sebanyak 40 Kg berhasil dikembangkan menjadi 1,3 Ton dalam waktu 84 hari. Ketua kelompok petani rumput laut Satu Hati, Sahrul Waliwangko menjelaskan, sebelum menghasilkan 1,3 Ton rumput laut, kelompoknya membudidaya bibit 40 Kg bantuan KKP. Dalam kurun waktu 28 hari bibit tersebut dipanen. Hasil panen tersebut kemudian dikembangkan lagi dalam waktu yang sama yaitu 28 hari dengan hasil yang cukup memuaskan yakni 1,3 Ton. “Bibit bantuan ini tergolong cepat perkembangannya karena hanya butuh waktu 28 hari. Kalau bibit yang biasa kita beli disini dalam waktu 28 hari belum sebesar ini," kata Sahrul saat diwawancarai awak media Penasultra.id usai panen bersama Bupati Wakatobi, Haliana belum lama ini. Atas keberhasilan kelompoknya dalam mengembangkan bibit cottonii, Sahrul mengungkapkan sejumlah kekurangan sarana prasarana yang dialami kelompoknya. “Kami minta agar Pemda bisa memberikan kami bantuan tali ukuran 4 dan 3 mil, perahu dan mesin. Ini sangat membantu kami karena jarak lokasi budi daya sangat jauh sehingga butuh sarana yang memadai," tutur Sahrul. Ditempat yang sama Bupati Wakatobi Haliana menyampaikan, sektor perikanan budi daya merupakan salah satu program unggulan yang diprioritaskan dalam mewujudkan visi misi Kabupaten Wakatobi di era pemerintahan lima tahun ke depan. Penetapan Liya Bahari sebagai kampung budi daya rumput laut jenis Cottonii kata Haliana, akan memudahkan masyarakat Wakatobi mendapatkan bibit karena menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah untuk mendatangkan bibit kultur jaringan yang berkualitas. Hal itu tidak terlepas dari upaya Pemda dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama petani rumput laut. “Kita sangat berharap juga agar bibit rumput laut cottonii kultur jaringan bisa dikembangkan dengan baik oleh petani di Liya agar bisa menjadi suplayer ke Kaledupa dan Tomia sehingga kawasan budi daya seluas 56.000 se Wakatobi ini bisa termanfaatkan. Apabila penuh dengan Cottonii bayangkan saja berapa penghasilan petani dalam satu tahun jika di kali dengan harga 25 sampai 40.000 per Kilo Gram," papar Haliana. Olehnya itu, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Pemda mendorong para petani rumput laut dan nelayan membentuk kelompok agar memudahkan mendapatkan bantuan dari KKP maupun DKP. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/Gtcapnk_x6I
Discussion about this post