PENASULTRA.ID, MUNA – Sejumlah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk menyalurkan kebutuhan air bersih masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bermukim di Kecamatan Kontunaga, Lohia dan Napabalano, Kabupaten Muna telah dibangun.
Adanya SPAM tersebut diharapkan krisis air bersih untuk MBR enam desa di wilayah itu dapat teratasi. Namun rupanya, dengan hadirnya SPAM belum bisa dirasakan manfaatnya oleh warga di Kecamatan Kontunaga.
Informasi yang dihimpun, MBR di Kontunaga sempat merasakan air bersih yang bersumber dari SPAM yang dibangun di Desa Masalili. Ironisnya itu hanya berlangsung satu hari saja, tepatnya sehari sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna pada medio Desember 2020 lalu.
Saat ini, air bersih dari SPAM tersebut mampet.
Atas kondisi tersebut memicu Gerakan Masyarakat Kontunaga menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna, Rabu 15 September 2021.
Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Irwan Sangia mengatakan, kedatangannya bersama massa aksi lainnya untuk mencari titik permasalahan dibalik mangkraknya pembangunan SPAM yang terletak di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga.
Polisi Minta Warga Tak Terprovokasi Hoax Soal Bentrok Dua Kelompok Pemuda di Kendari https://t.co/9PDmh0O3nP
— Penasultra.id (@penasultra_id) September 14, 2021
“Kedatangan kami ini untuk kepentingan masyarakat agar krisis air bersih di Kecamatan Kontunaga bisa segera teratasi,” kata Irwan Sangia dalam orasinya.
Irwan menilai anggota legislatif (Aleg) wilayah pemilihan (Dapil) VI yang duduk di kursi di DPRD Muna telah mengabaikan dan tak mampu memperjuangkan persoalan krisis air bersih yang dirasakan masyarakat Kontunaga.
Discussion about this post