PENASULTRA.ID, MUNA – Pemilihan Kepala Daerah (Pikkada) serentak kurang lebih tiga pekan lagi. Diantara tujuh yang melaksanakan Pilkada serentak di Sulawesi Tenggara (Sultra), suhu politik di Muna semakin meningkat. Bukan saja di tingkat wacana dan perdebatan di media sosial namun sudah merambat pada aksi nyata yang anarkis.
Ketua tim pemenangan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Muna LM Rajiun Tumada-La Pili (RAPI), Aksah mengaku masyarakat Muna kini sudah sangat resah dengan sikap anarkis yg dipertontonkan massa pendukung pasangan Rusman Emba-Bahrun Labuta.
“Setiap kali mereka pulang dari kampanye dan melakukan konvoi selalu saja ada posko RAPI yang diserang dan dirusaki,” kata Aksah, Kamis 19 November 2020.
Lanjut Aksah, minggu lalu tepatnya Kamis 12 November 2020 malam, mereka (Kubu rival RAPI) merusak Posko Paslon nomor urut 2 di bilangan Jalan Rambutan, Kelurahan Raha II.
“Besoknya (13 November 2020) saat mereka konvoi pulang dari kampanye mereka singgah merusaki Posko RAPI di Mitsumi Laiworu. Malam harinya, mereka beraksi lagi merusaki Posko RAPI di belakang Labora,” sebutnya.
Mantan Ketua Ombudsman Sultra itu mengungkapkan, sejauh ini posko RAPI yang dirusaki pendukung Rusman-Bahrun tercatat 6 buah.
“Pengrusakan pertama Posko di Jalan Kamboja yang dibakar, setelah itu di Laino Pantai mereka bakar, kemudian di Jalan Rambutan, setelah itu di Mitsumi bersamaan dengan perusakan Posko di belakang Labora, dan terakhir perusakan Posko milenial RAPI di Jalan Sukowati depan BRI Raha,” terangnya.
Aksah menambahkan, perusakan Posko RAPI di Mitsumi Laiworu dilakukan massa pendukung Rusman-Bahrun saat mereka konvoi pulang dari kampanye.
“Posko yang bersambung dengan rumah tinggal warga tersebut dirusaki dengan cara dilempari batu dan balihonya dirobek-robek menggunakan senjata tajam berupa parang dan samurai. Selain itu, mereka menganiaya salah seorang pendukung RAPI yang berada di Posko tersebut,” tuturnya.
Discussion about this post