Sistem yang mewarnai masyarakat pun tak lepas dari gaya hidup yang mana menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Sehingga tak heran jika masyarakat memandang bahwa sumber kebahagian ada pada materi dan kesenangan saja.
Hal tersebut diperparah lagi oleh media yang begitu masif dalam mempengaruhi masyarakat terkait tren kekinian, baik itu secara langsung maupun tak langsung yang mampu mempersuasi masyarakat dalam memenuhi gaya hidup yang sebenarnya bukan kebutuhan, namun hanya sebatas keinginan.
Sementara itu, dalam sistem Islam jelas berbeda dengan sistem yang ada saat ini. Di mana negara akan berupaya dalam mengurangi budaya pinjam meminjam dan meniadakan praktek riba. Dari itu negara akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat, baik secara langsung maupun tak langsung.
Adapun mekanisme bantuan langsung negara kepada rakyatnya, yakni dengan memberikan fasilitas secara cuma-cuma seperti dalam hal kesehatan, pendidikan dan keamanan. Hal itu jelas bukan perkara yang tidak mungkin, karena negara memiliki sumber pendanaan yang melimpah, seperti di antaranya berasal dari sumber daya alam yang dikelola oleh negara dan hasilnya diberikan kembali kepada rakyat dalam rangka menyejahterakan mereka.
Pun bantuan negara yang secara tidak langsung diberikan kepada rakyatnya dalam rangka membantu menyejahterakan kehidupan mereka, di antaranya negara membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan memberi upah yang layak. Sehingga dengan itu kepala rumah tangga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dalam sistem Islam juga jelas tidak akan ada lembaga perbankan yang berbasis riba. Karena riba dalam timbangan syariat telah jelas kedudukannya, yakni haram. Sebagaimana dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 275, “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
Oleh karena itu, hal yang begitu sulit mewujudkan rakyat dari pinjam meminjam terlebih yang berbasis riba, jika sistem yang ada mengondisikan hal tersebut. Dari itu, tidakkah umat ini rindu pada penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan? Karena sungguh yang lebih mengetahui mana aturan yang terbaik untuk hamba, yakni yang menciptakan hamba, Allah SWT. Wallahu a’lam.(***)
Penulis adalah Freelance Writer
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post