Terlihat gedung sekolah itu sudah tidak memiliki plafon, lantai yang awalnya di tegel sudah dikuliti karena ada siswa yang jatuh dengan luka hingga 50 jahitan, keadaan tembok kumuh serta kursi siswa tidak memadai.
Untuk itu, La Ode Butolo mengarahkan ke Bappeda untuk sementara dianggarkan melalui belanja tidak terduga (BTT) sebanyak Rp300 juta untuk pembangunan prioritas. Dilihat bagian yang telah rusak atau mendesak, sementara di 2025 nanti akan direhabilitasi secara menyeluruh.
“Untuk sementara kita programkan dulu melalui BTT untuk perbaikannya, kita perbaiki dulu skala prioritas, nanti 2025 direhabilitasi keseluruhan,” ujar La Ode Butolo.
Ia sebagai mantan Kadis PUPR mengarahkan rangka plafon menggunakan baja ringan, kemudian akan dicat kembali untuk menumbuhkan rasa semangat belajar murid-murid.
Kemudian, untuk mengantisipasi gedung sekolah lainnya mengalami hal seperti ini, ia akan memonitor seluruh kepala sekolah mengenai bangunan sekolah dan jumlah pelajar.
Discussion about this post