Selain itu, unsur pentahelix (multipihak) baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, lembaga swasta, dan unsur lainnya, ditambah komunitas Masjid, UMKM, dan pondok pesantren berperan aktif dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Sultra.
“Hanya melalui kerja sama yang baik diantara kita yang mampu mewujudkan visi ekonomi syariah yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Sehingga akan membawa berkah bagi kemajuan dan kesejahteraan Sultra serta akan mampu menyangga dan berkontribusi untuk ketahanan ekonomi nasional,” papar Andap Budhi Revianto.
Sementara itu, Wapres K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengungkapkan, nilai-nilai ekonomi syariah dapat menjadi solusi untuk mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Keadilan, inklusivitas, universalitas, pemerataan kesejahteraan, dan keberlangsungan lingkungan. Kelima nilai ini Insya Allah dapat menjadi solusi guna wujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini semata-mata untuk kebaikan bagi umat, masyarakat, dan lingkungan,” ungkap Ma’ruf Amin.
Wapres juga menekankan tiga hal penting yang menjadi arahannya. Pertama, optimalkan potensi kekayaan alam dan sektor unggulan Sultra dalam kerangka pengembangan industri halal. Kedua, perluas dukungan sektor industri jasa keuangan syariah dan dana sosial syariah dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan syariah.
Discussion about this post