“Terakhir pada tahun 2023 menurun lagi menjadi 5 komoditi saja. Saya harap ke depan kita dapat menyumbang lebih banyak devisa untuk Republik ini dengan berbagai komoditi yang ada. Pada awal tahun ini kita juga telah berhasil mengekspor kakao fermentasi dari Kolaka Utara dan terakhir biji pinang dari Kota Kendari ini. Semoga menjadi awal yang baik di tahun 2024,” ungkap Pj Gubernur.
Sementara itu, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Ardi Praptono menyebut, Sultra masih memiliki potensi yang sangat besar pada komoditi biji pinang. Ia berharap, Pemerintah Provinsi dapat mendorong para petani untuk terus tingkatkan produksinya.
“Sulawesi Tenggara sendiri masih memiliki potensi produksi 186 ton dengan luas kebun sebesar 623 Ha. Hasil produksi pinang akan lebih dapat ditingkatkan dengan menanam varietas unggul pinang Batara,” sebutnya.
Deputi Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia yang sebelumnya merupakan Dirjen Perkebunan Kementan dan juga Kadis Perkebunan Pemprov Sultra, Bambang mengatakan, banyak sekali potensi komoditi lainnya di Sultra. Ke depan sebaiknya ekspor dapat dilaksanakan secara langsung dari Pelabuhan Bungkutoko ke berbagai Negara.
Discussion about this post