Pj Gubernur juga menekankan bahwa meskipun teknologi semakin berkembang, tantangan yang dihadapi akibat anomali musim dan cuaca ekstrem tetap menjadi perhatian.
Untuk itu, pemerintah daerah bersama BMKG berkomitmen menyediakan pelatihan, akses teknologi, dan peningkatan infrastruktur guna membantu nelayan dalam merencanakan aktivitas penangkapan ikan secara efektif dan aman.
“Harapan kita, dengan pelatihan ini, produksi ikan tangkap yang tercatat sebanyak 270.151 ton pada tahun 2024 dapat terus meningkat. Hal ini akan membawa dampak positif pada ekonomi daerah, sekaligus mendukung upaya menurunkan angka stunting di Sulawesi Tenggara,” terang Andap.
Di sisi lain, dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang menyebabkan nelayan tidak melaut, Pj Gubernur menyebutkan adanya program mata pencaharian alternatif (MPA) bagi nelayan yang didukung oleh Pemda berupa pengolahan hasil perikanan, budidaya rumput laut, udang, serta bandeng serta didukung dengan bantuan peralatan, bibit, serta sarana budidaya.
“Ini merupakan bagian dari upaya kita meningkatkan kesiapsiagaan nelayan menghadapi perubahan iklim, sehingga aktivitas melaut lebih aman dan optimal,” pungkas Andap Budhi Revianto.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post