Menurutnya, saat ini pihaknya sedang mereview atau meninjau kembali draf perjanjian kerja sama (PKS) antara PLN dan Pemkab Wakatobi. Jika draf PKS tersebut telah tuntas, maka selanjutnya adalah penandatangan PKS.
“Pada Senin 9 Mei 2022 saya cek lagi sudah sejauh mana draf PKSnya. Jika sudah selesai nanti kami akan segera koordinasi dengan pak bupati apakah PKSnya ini ditandatangani Wakatobi atau di Makassar,” ujar Awaluddin.
Setelah PKSnya diteken, PLN akan melakukan uji coba secara bertahap selama 18 jam dalam beberapa bulan untuk mengukur kekuatan mesin. Kemudian akan dilanjutkan hingga 24 jam.
Awaluddin Hafid mengaku, alokasi anggaran kurang lebih Rp4 Milyar dari pemda untuk membiayai BBM cukup untuk menerangi kedua pulau tersebut selama 12 jam disiang hari untuk mencukupi 12 jam di malam hari.
“Tanggungan pemda terhadap biaya BBM untuk menyalakan listrik 24 jam berlaku hanya untuk sementara waktu sambil menunggu PLTS yang bakal dihadirkan di pulau Kaledupa dan Binongko sebagaimana telah terprogramkan sebelumnya dari Pemerintah Pusat untuk mengurangi emisi dengan beralih ke energi terbarukan,” beber Awaluddin.
Discussion about this post