Dikatakan, saat menyampaikan program kerja PWI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), beberapa waktu lalu, kepala negara sangat mengapresiasi program pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada wartawan.
Apresiasi yang sama disampaikan pula saat pengurus PWI Pusat bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Menko Polhukam Mahfud MD. Bahkan Menko Marves LBP langsung mengontak Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto untuk menanyakan kelas wawasan kebangsaan di Lemhannas dengan durasi pendidikan satu minggu. Menko Marves LPB juga minta Gubernur Lemhannas saat itu mendukung program PWI tersebut.
Namun pembicaraan penjajakan kerja sama PWI Pusat dan Lemhannas baru bisa dilanjutkan pada 20 November 2023 karena Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengundurkan diri dari jabatannya setelah menerima penunjukan sebagai Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.
Plt Gubernur Lemhannas Laksamana Madya Maman Firmansyah mengatakan, selain pendidikan reguler tujuh bulan untuk calon-calon pemimpin nasional, Lemhannas juga memiliki pendidikan singkat selama seminggu. Terkait kurikulumnya, pendidikan ketahanan nasional tersebut meliputi penyampaian materi dasar, materi utama dan materi penunjang. Mulai dari pemantapan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, wawasan kebangsaan, ketahanan nasional, kepemimpinan nasional hingga materi literasi digital dan cyber security.
“Hanya untuk literasi digital dan cyber security disampaikan sebagai pengetahuan saja, bukan untuk keterampilan,” tambah Deputi Kebangsaan Lemhannas Mayjen TNI Agus Arif Padillah.
Di akhir pertemuan, Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Plt Gubernur Lemhannas Laksamana Madya Maman Firmansyah menyepakati untuk menindaklanjuti rencana kerjasama membuat kelas wawasan kebangsaan untuk wartawan termasuk menentukan format kerja samanya.
Discussion about this post