PENASULTRA.ID, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penghubung Sulawesi Tenggara (Sultra) di Jakarta, Mustakim memiliki komitmen besar untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Sultra di ibu kota.
Langkah ini dinilai penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya, keindahan alam, dan potensi daerah Sultra kepada masyarakat nasional maupun internasional.
Mustakim mengatakan, upaya promosi tersebut tidak terlepas dari dukungan Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, Asrun Lio.
Ia terus meminta restu dan arahan dari keduanya untuk mengembangkan strategi promosi yang lebih terarah dan efektif.
Salah satu sarana yang digunakan untuk mempromosikan Sultra adalah Anjungan Sultra di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Namun, Mustakim mengakui bahwa upaya ini menghadapi banyak keterbatasan.
“Kami ingin Sultra mampu bersaing dengan provinsi-provinsi besar lainnya yang juga memanfaatkan TMII sebagai tempat promosi. Tetapi, kami masih memiliki banyak kendala, seperti tidak adanya sanggar seni atau koleksi baju penari yang memadai untuk mendukung kegiatan promosi,” kata Mustakim, Kamis 28 November 2024.
Menurutnya, keberadaan sanggar seni dan perlengkapan budaya seperti pakaian adat sangat penting untuk meningkatkan daya tarik promosi budaya Sultra di TMII.
Saat ini, untuk melakukan kegiatan promosi, pihaknya seringkali harus meminta dukungan dari kabupaten-kabupaten di Sultra, baik dalam bentuk pengiriman penari maupun perlengkapan seni. Tetapi, hal ini dinilai tidak efisien dan kurang fleksibel.
“Sebenarnya, Badan Penghubung Sultra dapat mengambil peran lebih besar untuk mendukung kegiatan promosi ini. Jika sanggar seni dan perlengkapan promosi budaya seperti pakaian adat tersedia di Jakarta, kami tidak perlu lagi mengirimkan barang atau orang dari kabupaten. Dengan begitu, proses promosi bisa lebih efektif dan efisien,” ujar Mustakim.