<strong>PENASULTRAID, JAKARTA</strong> - Program kesehatan di Indonesia cukup banyak menghadapi tantangan, terutama di area pencegahan penyakit. Rendahnya penerimaan warga terhadap layanan imunisasi rutin untuk anak di sejumlah daerah, paradigma masyarakat yang melihat penyakit sebagai takdir yang tidak dapat dicegah (survey Nielsen -UNICEF 2023), dan maraknya peredaran hoaks dan misinformasi adalah sejumlah tantangan besar yang dihadapi. Pencegahan penyakit adalah salah satu prioritas agenda transformasi kesehatan pemerintah. Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat/Risk Communication and Community Engagement Working Group (Pokja RCCE) melakukan inovasi menggunakan teknik Interpersonal Communication (IPC) dalam membangun keterampilan komunikasi kader kesehatan, guru, tenaga kesehatan, dan remaja untuk dapat melakukan kegiatan edukasi dan promosi kesehatan yang mudah dipahami, partisipatoris, menghibur dan diterima dengan baik oleh warga dewasa maupun anak-anak. Kegiatan dilakukan di Brebes, Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, serta Makassar, Bone dan Bulukumba di Sulawesi Selatan. Dalam skala kecil, kegiatan juga dilakukan di Kota Kupang (NTT), Banda Aceh (Aceh), Surabaya (Jawa Timur), Ambon (Maluku), dan Jayapura (Papua). Selain edukasi dan promosi kesehatan, Pokja RCCE juga aktif melakukan edukasi melalui kanal sosial media @rcce_id dengan pendekatan IPC. Topik-topik yang disampaikan meliputi, perilaku hidup sehat seperti olahraga, batasi konsumi gula, garam, lemak, pencegahan penyakit menular dan kesehatan ibu anak. Advokasi dan kolaborasi kegiatan untuk mendukung program kesehatan prioritas seperti stunting, imunisasi dan respon wabah dan, pencegahan penyakit menular termasuk tuberkulosis dan penanganan hoaks kesehatan juga dilakukan oleh Pokja RCCE sepanjang 2024. Dalam sesi dialog yang diselenggarakan Pokja RCCE pada Jumat 29 November di Jakarta, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Pokja RCCE dan menyampaikan komitmennya kedepan untuk memperkuat upaya pencegahan penyakit. “Kami mengapresiasi komitmen dan dukungan Pokja RCCE. Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan penyakit adalah hal penting yang perlu terus diupayakan. Partisipasi aktif, kontribusi bahkan kritik dari Pokja RCCE menjadi masukan berarti bagi Kementerian Kesehatan. Pokja RCCE mampu melihat tantangan langsung di lapangan dan kemudian memberikan alternatif solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut," papar Budi Gunadi. “Saya berharap Pokja RCCE akan terus bekerja bersama Kementerian Kesehatan selama lima tahun kedepan," tegasnya. Sementara itu, Ketua Pokja RCCE sekaligus Spesialis Perubahan Perilaku dan Sosial, UNICEF Indonesia, Rizky Ika Syafitri menyampaikan keberpihakan Pokja RCCE pada kesehatan masyarakat. Pihaknya membuka diri untuk berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk swasta untuk dapat mendukung upaya pencegahan. “Indonesia adalah negara dengan 270 juta jiwa, masalah kesehatan tidak bisa ditangani tanpa kontribusi banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta. UNICEF Indonesia dan Pokja RCCE akan terus mendukung upaya pencegahan penyakit melalui berbagai kegiatan advokasi, capacity building dan pemberdayaan masyarakat. Edukasi dan promosi kesehatan menggunakan teknik IPC adalah salah satu bentuk nyata dukungan kami. Kader kesehatan, guru, tenaga kesehatan, dan remaja memiliki potensi besar untuk memotivasi warga dan siswa untuk hidup sehat," bebernya. Salah satu peserta pelatihan komunikator kesehatan yang mewakili Kader Posyandu Melur 3, Jamilah Munabari menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti pelatihan IPC yang diselenggarakan Pokja RCCE dengan dukungan UNICEF Indonesia. “Pelatihan kali ini sangat berbeda, saya mendapatkan teknik-teknik komunikasi yang praktis, seru, menggunakan permainan dan lagu. Selama ini saya hanya melakukan penyuluhan namun warga tidak nampak antusias dan tidak terlihat perubahan. Saat praktik lapangan tadi, saya merasakan langsung bagaimana teknik IPC ini membuat orang tua dan anak-anak bersemangat dan mampu memahami pentingnya imunisasi dengan mudah," kata Jamilah. “Caranya mudah dilakukan dan menyenangkan. Saya bisa gunakan saat posyandu ataupun kunjungan rumah," tambahnya. Kegiatan dialog rutin dilakukan Pokja RCCE sebagai sarana untuk menyampaikan hasil dan pembelajaran dari berbagai kegiatan yang dilakukan, memberikan masukan, dan menyusun rencana kerja Pokja RCCE 2025. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/fDDkzjn348g?si=H8HY8Hr7ho9kaVqi
Discussion about this post