<strong>PENASULTRA.ID, SRAGEN -</strong> Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) menandatangani perjanjian hibah tanah dari Pemkab Sragen pada Kemenparekraf/Baparekraf untuk pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) sebagai upaya mewujudkan terciptanya sumber daya manusia (SDM) pariwisata unggul dan berdaya saing dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Penandatanganan perjanjian hibah dilakukan antara Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani dengan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto. Poltekpar Sragen nantinya akan berdiri di atas lahan lebih dari 20 hektare yang terletak di Kelurahan Kwangen, Kelurahan Gemolong dan Kelurahan Gambar. Nantinya Poltekpar Sragen akan melengkapi sejumlah perguruan tinggi negeri pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf sebelumnya yakni Poltekpar NHI Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Makassar, Poltekpar Lombok, dan Poltekpar Palembang. "Alhamdulillah hari ini Pemkab Sragen menghibahkan tanah seluas 20 hektare kepada Kemenparekraf untuk pembangunan Kampus Politeknik Negeri Jawa Tengah," kata Menparekraf Sandiaga Uno usai menyaksikan Penandatangan Perjanjian Hibah Pemkab Sragen dengan Kemenparekraf di Pendopo Bupati Sragen, Selasa 17 Mei 2022. Sandiaga mengatakan saat ini perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air semakin baik seiring dengan penanganan pandemi COVID-19 yang sangat baik. Perkembangan ini tentu harus ditunjang dengan keberadaan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. "Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lokomotif yang dibangun, tapi SDM-nya masih kurang. Atas arahan Presiden juga dari mitra kami di komisi X, SDM ini harus dikembangkan dan Poltekpar-Poltekpar yang kami miliki harus menjangkau DPSP Borobudur membutuhkan SDM mumpuni," ujar Sandiaga. Ia optimistis kehadiran Poltekpar Sragen nantinya akan memperkuat kebangkitan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di DPSP Borobudur, karena terbukti lulusan dari Poltekpar langsung diserap industri. "Track record kami di Poltekpar, lulusan Poltekpar itu tidak ada yang menganggur. 70 persen terserap industri, malah di tingkat-tingkat terakhir mereka sudah diambil oleh perusahaan-perusahaan besar dan 30 persen lainnya membuka usaha sendiri," ujar Sandiaga. Pembangunan Poltekpar Sragen, lanjut Sandiaga, diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp400 miliar yang akan dianggarkan Kemenparekraf/Baparekraf. Namun tidak menutup kemungkinan dengan kolaborasi bersama dunia usaha. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan, kehadiran Poltekpar Sragen nantinya diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi di Kabupaten Sragen. "Kami berharap dengan adanya poltekpar nanti akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat di Kabupaten Sragen. Untuk itu kami tidak ragu untuk menghibahkan aset milik pemerintah daerah Kabupaten Sragen. Semoga semuanya berjalan lancar. Harapannya 2023 sudah mulai diproses pembangunan," harap Yuni Sukowati. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti yang turut menjadi inisiator dalam terwujudnya pembangunan Poltekpar Sragen Jawa Tengah. Menurut Agustina, Sragen memiliki berbagai macam potensi pariwisata yang akan menjadi daya tarik kuat bagi wisatawan. Dimana, kehadiran Poltekpar Sragen nantinya akan memperkuat pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sragen dengan terciptanya SDM pariwisata yang berkualitas dan unggul. Poltekpar Sragen juga rencananya akan menghadirkan program studi yang mengakomodasi kebutuhan dan potensi setempat, salah satunya program studi khusus mendalami tentang pengelolaan desa wisata dan destinasi pariwisata minat khusus. "Begitu Poltekpar ini dibangun pasti perkembangannya luar biasa. Teman-teman para pelaku ekonomi kreatif maupun investor akan datang bertubi-tubi ke Sragen untuk melihat dimana mereka bisa investasi di sektor parekraf," tandas Agustina. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/BXaiQPXT5E8
Discussion about this post