Satgas ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan atau memfilter siapa saja yang akan masuk ke Bali selama periode kegiatan World Water Forum ke-10.
Lokasi di perbatasan tersebut juga akan dilengkapi dengan kamera pemantau analisa wajah. Saat ini Polri pun telah memiliki basis data (database) terkait pelaku tindak pidana terorisme dan pelaku tindak pidana lainnya.
“Nanti jika ada yang akan masuk ke sana, dan terdata di database kami, itu akan menjadi atensi kami,” tegas Auliansyah.
12 Bit Rute Pengawalan Arus Lalu Lintas dan 91 Command Center Siaga
Selain itu pengamanan ketat juga dilakukan di lokasi penginapan kepala negara maupun para delegasi World Water Forum ke-10.
“Sebanyak 11 hotel yang akan menjadi tempat menginap para delegasi. Baik itu delegasi tingkat presiden atau kepala negara ataupun setingkat dengan VIP atau delegasi lainnya,” kata Auliansyah.
Selain itu, Polri pun telah mempersiapkan 12 bit rute pengawalan arus lalu lintas untuk delegasi VVIP dan VIP.
“Bit ini kami buat untuk mempermudah melakukan pengecekan kepada personel dan mem-backup rute-rute perjalanan para delegasi, baik dari akomodasi hotel menuju ke tempat acara ataupun dari hotel menuju ke tempat field trip nantinya,” terang Auliansyah.
Ia mencontohkan seperti bit 1 akan dimulai dari Simpang Radar sampai Hotel Patra Bali akan tergelar sebanyak 367 personil.
Dalam hal ini, para personil akan saling berkoordinasi untuk memberikan pengawalan dalam memperlancar arus lalu lintas para delegasi.
Discussion about this post