“Ada konspirasi yang dibangun keduanya, mestinya setiap tahapan Bawaslu Muna harus dilibatkan. Lalu bagaimana bisa melakukan pengawasan atas tahapan yang dilakukan KPU Muna kalau tidak dilibatkan,” ujar Ilham.
Ilham menambahkan, banyak laporan pelanggaran yang ditemukan di lapangan dari mulai tahapan digelar, namun saat masuk di meja Bawaslu Muna hampir kesemuanya mental dengan dalih macam-macam.
Bahkan Bawaslu Muna tidak bisa menjaga kerahasiaan pelapor. Faktanya saat pihak Paslon LM Rajiun Tumada-La Pili (RAPI) melaporkan temuan pelanggaran di Bawaslu Muna belum lama ini, laporan itu bocor.Fatalnya kebocoran kerahasiaan itu sampai ke pihak rival RAPI yang diduga dilakukan oknum Bawaslu sendiri.
“Saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di KPU telah disiapkan tiga hari, tapi KPU seolah-olah dikejar sesuatu sampai pleno hanya digelar sehari dan itu dituntaskan sampai jam 3.30 wita. Pleno yang digelar KPU Muna adalah pleno tercepat di Indonesia,” ulasnya.
“Sementara tidak sedikit temuan di TPS dan saat pleno di PPK, namun semua itu tidak diindahkan oleh KPU Muna,” pungkas Ilham.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video terbaru:
Discussion about this post