• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Post Truth Ancaman Kebhinekaan

13 Agustus 2021

DWP BPS Sinjai Dorong Penguatan Peran Perempuan

11 Desember 2025

Indosat Masuk ke Fortune 100 Best Companies to Work For

11 Desember 2025

PPJI Konsel Resmi Dilantik, Siap Dukung Peningkatan PAD 2025–2030

11 Desember 2025

Dari ‘Berharap’, Kirana Setio Mengurai Rasa yang Terpendam untuk Seseorang

11 Desember 2025

Wahdah Islamiyah se-Sultra Himpun Donasi Rp400 Juta Lebih untuk Bencana Sumatra

11 Desember 2025

Pelindo Petikemas Optimis Capai Target 2025

11 Desember 2025

Sinjai Tetapkan Hilirisasi Sebagai Kunci Utama Pengembangan Kopi

10 Desember 2025

Arom Dywarna Rilis Single Tentang Kisah Rindu-Dosa Dalam Perpisahan Dua Insan

10 Desember 2025

18 Pesantren se-Sultra Sepakat Perkuat Bisnis Peternakan

10 Desember 2025

Kunjungan Wisman Melonjak di Tengah Pelemahan Tingkat Hunian Hotel di Sulsel

10 Desember 2025

Baznas Kolaka Bakal Gelar Pelatihan Santri Preneur Bersama MUI-Wizstren Sultra

10 Desember 2025

Tim Pansus DPRD Muna Temukan Kejanggalan Serius di RSUD dr LM Baharuddin

10 Desember 2025
Jumat, 12 Desember 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

Post Truth Ancaman Kebhinekaan

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
13 Agustus 2021
in PenaPembaca
A A
0

Hendrik

13
SHARES
132
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Oleh: Hendrik

Era pasca kebenaran atau post truth saat ini menjadi fenomena umum di tengah perkembangan teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses dan membagikan informasi di berbagai plattform media, yang tentu akan meningkatkan peredaran berita atau informasi palsu yang dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.

Menurut Oxford Dictionaries, ‘post-truth’ diartikan sebagai istilah yang berhubungan dengan atau mewakili situasi-situasi di mana keyakinan dan perasaan pribadi lebih berpengaruh dalam pembentukan opini publik dibanding fakta-fakta yang obyektif. Sumber kompasiana.com.

Kini kita tengah memasuki era Post-Truth (pasca-kebenaran), masa dimana masyarakat menyerap informasi bukan lagi berdasar fakta dan kebenaran melainkan karena kepercayaan semata. Rasionalitas tidak lagi menjadi hal penting. Justru yang dikedepankan adalah faktor emosionalitas.

Post-truth ditandai dengan masifnya penyebaran hoaks ditengah masyarakat. Istilah post-truth pertama kali diperkenalkan Steve Tesich, keturunan Amerika- Serbia. Tesich melalui esainya pada harian The Nation (1992) menunjukkan kerisauannya yang mendalam terhadap perilaku politisi/pemerintah yang menurutnya dengan sengaja terus memainkan opini publik dengan mengesampingkan dan bahkan mendegradasi fakta dan data informasi yang objektif. Sumber media indonesia.com.

Derasnya arus informasi di media sosial membuat masyarakat semakin ikut terjebak dalam pusaran mis informasi dan dis informasi hal ini terjadi karena mudahnya informasi disebarkan diberbagai platform media dengan tujuan mempolarisasi masyarakat Indonesia yang heterogen dalam agama, suku dan budaya untuk tujuan politik.

Era Post-truth saat ini dibentuk oleh perkembangan teknologi yang memungkinkan setiap orang mencari kebenaran menurut pengalamannya sendiri. Bahkan post-truth secara khusus sering disamakan dengan propaganda dan disinformasi sehingga post-truth sering digunakan untuk menyebut pola kampanye dalam banyak pemilihan umum.

A. Propaganda Terselubung Era Post Truth

Baca Juga

Hak Partai vs Hak Publik: “Menelaah Legitimasi Pergantian Ketua DPRD”

Semangat Pemuda dan Amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober

Dari Keberlanjutan ke Reorientasi Kekuasaan: Cerminan Satu Tahun Prabowo–Gibran

Pemutihan Pajak Kendaraan, Bantuan Rakyat atau Ampunan Semu?

Propaganda di era post truth memuncak sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia pada tahun 2019, para simpatisan dua kompetitor yang bersaing saling melancarkan propaganda di berbagai plattform media.

Propaganda adalah suatu metode komunikasi atau pesan yang sistematis dan terencana yang disebarkan secara serempak dan berulang dengan tujuan untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku seseorang atau kelompok dalam ajang kemiliteran, politik, ekonomi dan lain lain agar sesuai dengan kehendak komunikator yang melakukan propaganda. (Effendy.2017).

Propaganda dengan tujuan melakukan polarisasi di masyarakat dapat kita lihat menjelang pilpres, hal ini dapat dilihat dengan adanya produk politik yang dibangun untuk membentuk identitas yang berbau ejekan kepada kelompok yang berseberangan seperti cebong, kampret dan kadrun.

Pada tahun 1939 penerbit Harcourt, Brace and Company di Amerika serikat menyebarkan publikasi berjudul The Fine Art Of Propaganda yang mencantumkan apa yang dikenal dengan muslihat propaganda (Effendy:2017) yang diantaranya dapat mewakili situasi di Indonesia menjelang Pemilihan Umum 2019.

a) . Name calling (penggunaan nama ejekan)

Memberikan nama nama ejekan kepada suatu kelompok, bangsa dan ras agar khalayak menolak dan mencercanya tanpa mengkaji kebenaran contoh seperti panggilan cebong, kampret dan kadrun di media sosial.

b). Glittering generality (penggunaan kata kata muluk)

Kebalikan dari name calling teknik ini menggunakan kata-kata muluk dengan tujuan agar khalayak menerima dan menyetujui tanpa upaya memeriksa kebenarannya. Sebagai contoh adalah kata-kata keadilan dan kesejahteraan.

c) . Transfer (pengalihan)

Propaganda dengan menggunakan prestise yang mengandung nilai kehormatan yang dialihkan kepada sesuatu agar khalayak menerimanya. Contohnya simbol agama yang digunakan dalam menarik simpati publik dan simbol seorang tokoh yang dianggap berjasa bagi masyarakat.

Menurut pakar komunikasi, Jalaluddin Rahmat, teknik kampanye atau propaganda dengan menyebarkan kebencian lebih efektif daripada menyebarkan cinta kasih. Dengan kata lain, dengan menambahkan bumbu kebencian dalam sebuah cerita akan membuat cerita itu semakin viral.

Hal tersebut sejalan dengan teknik propaganda yang pernah diajarkan Anatoly Lunacharsky, tokoh Uni Soviet, “Singkirkan cinta, yang diperlukan untuk menguasai dunia adalah kebencian.” Sumber. Kompas.com.

B. Politik Post Truth di Indonesia

Politik post truth atau pasca-kebenaran adalah sebuah budaya politik di mana perdebatan dibingkai sebagian besar oleh seruan terhadap emosi yang terputus dari substansi kebajikan.

Tafsir terhadap fakta diolah menjadi kebenaran. Hoaks dan berita palsu (fake news) dinobatkan menjadi anak kandungnya. Sebaliknya, fakta objektif yang mengungkapkan kebenaran berubah menjadi anak tiri. Sumber iNews.id.

Politik post-truth atau politik pasca kebenaran yang menjadi fenomena demokrasi Indonesia beberapa tahun terakhir ini mempunyai potensi pada stabilitas keamanan nasional Indonesia. Demokrasi yang masih formal prosedural, dibarengi dengan kemajuan teknologi informasi, terutama penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab menyumbang pada penguatan politik identitas dan terfragmentasinya masyarakat di era pasca kebenaran.

Page 1 of 2
12Next
Tags: HendrikSuara PembacaUniversitas Jayabaya Jakarta
Share5Tweet3SendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Nge-Gym Hemat dengan Fasilitas Lengkap Hanya di Sparko Kendari

Next Post

Dilantik Bupati, Kasim Pagala Jabat Sekda Konut Defenitif

RelatedPosts

Hak Partai vs Hak Publik: “Menelaah Legitimasi Pergantian Ketua DPRD”

6 Desember 2025

Benarkah Lahan Kambu Bisa Dibangun? Mengurai Status APL dan Aturan Mangrove

30 November 2025

Kisah dan Nilai Perjuangan Oputa Yi Koo Bagi Peserta Didik

10 November 2025

#savehakimkhamozaro

5 November 2025

Sumpah Pemuda dan Tantangan Zaman Digital

29 Oktober 2025

Semangat Pemuda dan Amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober

28 Oktober 2025
Load More
Next Post

Dilantik Bupati, Kasim Pagala Jabat Sekda Konut Defenitif

Discussion about this post


PenaEkobis

PenaEkobis

Pelindo Petikemas Optimis Capai Target 2025

by Redaksi Penasultra.id
11 Desember 2025
0

PENASULTRAID, SURABAYA - Badan usaha pelabuhan PT Pelindo Terminal Petikemas optimis target arus peti kemas 2025 dapat tercapai bahkan cenderung...

Read moreDetails

Bank Sultra Meriahkan HUT Korpri ke-54, Hadirkan Grand Prize Sepeda Motor

7 Desember 2025

CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution Lewat Wealth Xpo di Jakarta  

5 Desember 2025

Claro Hotel Kendari Usung Tema Toys Universe hingga Avatar Fire & Ash di Pergantian Tahun

1 Desember 2025

PTBI 2025, BI Sultra Paparkan Optimisme Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

29 November 2025

Recommended Articles

Karya dengan Eksplorasi Seksualitas Belum Bisa Diterima di Indonesia?

21 Februari 2023

Pemkab Bombana Hadirkan Aplikasi Srikandi Terbaru

29 Juli 2024

Atal S Depari Harapkan Wartawan Terus Gemakan DBON

30 November 2021

Soal Larangan Meliput Debat Cakada di Muna, Ini Kata Ketua PWI Sultra

6 November 2020

FKIJK Sultra Salurkan Bantuan Korban Gempa di Sulbar

1 Maret 2021
Load More

Populer Minggu Ini

  • Usai Tersangkakan Mantan Sekda, Jaksa Bidik Lagi Eks Pj Bupati Mubar

    208 shares
    Share 83 Tweet 52
  • Mantan Sekda Mubar Jadi Tersangka Kasus Korupsi Belanja Barang-Jasa

    168 shares
    Share 67 Tweet 42
  • Tim Pansus DPRD Muna Temukan Kejanggalan Serius di RSUD dr LM Baharuddin

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Hak Partai vs Hak Publik: “Menelaah Legitimasi Pergantian Ketua DPRD”

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Ini Tiga Fokus Utama Pansus DPRD Muna di RSUD dr. LM Baharuddin

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Peluh Prajurit TMMD 125 Jadi Harapan Baru Warga Nekudu Konawe

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️