Eddy Nurdin mengatakan, selain sektor pertambangan, industri perikanan dan kelautan juga tak dapat dipungkiri menjadi penyangga perekonomian daerah.
Ekspor ini merupakan kesempatan bagi Sultra untuk menunjukkan potensi perikanan dan kelautan berkontribusi bagi perekonomian negara.
“Memang saat ini sektor perikanan harus ditumbuhkan bukan sektor pertambangan saja karena banyaknya potensi-potensi yang berada di Sulawesi Tenggara,” ujar Eddy Nurdin.
Sementara itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Syahril Abdul Rauf mengatakan, ekspor komoditas perikanan merupakan langkah solutif yang ditempuh Kadin Sultra demi menstimulus perekonomian daerah.
“Harapan saya nantinya ekspor tak lagi dilakukan melalui kota lain seperti Surabaya dan Jakarta namun langsung pelabuhan Kendari,” kata Syahril Abdul Rauf.
Tahun lalu (2021) diketahui sedikitnya 22 ribu ton ikan yang mendarat di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
”Kita terus menarik kapal-kapal untuk terus masuk ke pelabuhan kita dan semakin banyak kapal yang masuk semakin banyak pula produksinya,” ujar Syahril Abdul Rauf.
Syahril Abdul Rauf mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran Kadin Sultra sebagai fasilitator ekspor komoditas perikanan ini.
“Ini adalah bentuk kerjasama kami dan Alhamdulillah lewat dari fasilitas Kadin sultra kami bisa mendapatkan pembeli atau buyer untuk melakukan ekspor. Sebelumnya kami sendiri mencari buyer dan tidak terarah. Lewat dari Kadin Sultra kami sudah terarah dalam melakukan ekspor hasil perikanan di Sultra ini,” Syahril Abdul Rauf menambahkan.
Kendati demikian, Syahril Abdul Rauf berharap pengiriman tersebut tidak hanya dilakukan di kota-kota maupun provinsi (domestik) saja. Seyogyanya, hasil perikanan Sultra juga dapat langsung di ekspor ke berbagai negara.
“Kadin sudah memulainya hari ini, saya harap banyak perusahaan yang masuk dalam binaan Kadin Sultra sehingga dapat melakukan perdagangan di sektor perikanan hingga go internasional (ekspor),” Syahril Abdul Rauf memungkas.(Adv)
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post