PENASULTRA.ID, JAKARTA – President World Tourism Forum Institute (WTFI), Bulut Bagci salut dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk membangkitkan sektor pariwisata dan pilihannya untuk menyelenggarakan Global Tourism Forum (GTF) di Indonesia sangat tepat.
Berbicara pada jumpa pers GTF di Hotel Raffles, Jakarta, Bagci mengatakan komitmen Indonesia sudah sangat jelas dan dirasakan langsung oleh rombongannya sejak mendarat di bandara Soekarno-Hatta kemarin, Selasa 14 September 2021.
Sebagai langkah awal untuk penyelenggaraan event global di tengah pandemi global COVID-19, pemerintah RI sangat jelas dalam memperlakukan khusus delegasi asing dengan kordinasi di lapangan yang baik dan meniadakan kewajiban karantina sehingga Bagci dapat langsung melakukan konferensi pers.
“Kehadiran saya saat ini di venue Hotel Raffles Jakarta untuk konferensi pers sehari sebelum event dimulai adalah berkat komitmen dari Indonesia sebagai ruan rumah sehingga kami juga akan terus mendukung Indonesia di berbagai forum pariwisata internasional,” kata Bulut Bagci.
Acara jumpa pers yang dihadiri oleh pers nasional dan internasional ini menghadirkan Sapta Nirwandar, chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) yang ditunjuk sebagai penyelenggara perhelatan akbar ini.
Selain itu juga ada Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno serta Sumaira Issac, CEO WTFI melalui zoom meeting tengah malam langsung dari Toronto, Kanada.
Sapta Nirwandar melaporkan bahwa jumlah pembicara sampai detik terakhir menjadi 49 pembicara internasional termasuk Taleb Rifai, mantan Sekjen UNWTO yang kini menjadi Sekjen WTFI serta Tony Blair, mantan PM Inggris. Sedangkan pembicara dari tanah air sebanyak 22 orang terdiri dari para CEO maupun pimpinan asosiasi industri pariwisata di tanah air.
Menparekraf yang memulai jumpa pers dengan dua pantun versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang intinya mengungkapkan pentingnya kolaborasi untuk restart pariwisata dan membangun pariwisata yang berkualitas.
Setelah itu Sandi menjelaskan dengan rinci kegiatan CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) yang telah dilakukan untuk menjadikan Indonesia tujuan wisata yang aman dengan prokes tinggi.
Para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mencakup tempat wisata, hotel, restoran, toilet dan lainnya juga harus memiliki sertifikasi untuk kembali buka secara bertahap. Di samping juga kesungguhan untuk pelaksanaan vaksinasi di semua stakeholder pariwisata.
Tim URC Konut Serahkan Bantuan Paket Sembako di 4 Kecamatan https://t.co/U6BmaoNju6
— Penasultra.id (@penasultra_id) September 14, 2021
Sandi yang mengenakan pakaian khas daerah asalnya, Gorontalo, juga menjelaskan destinasi wisata super prioritas, peluang investasi hingga kemudahan visa serta sejumlah kegiatan internasional di Indonesia tahun depan seperti KTT G-20, APEC Tourism Working Group 2022 dan event lainnya.
Discussion about this post