PENASULTRA.ID, KONAWE KEPULAUAN – Produk olahan mete dan keripik kelapa binaan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) segera akan dipasarkan luas ke masyarakat.
Hal itu diketahui menyusul kunjungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) ke rumah produksi UMKM binaan PT GKP.
Kunjungan itu dalam rangka memastikan produk UMKM sudah sesuai dengan ketentuan dalam proses penerbitan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
Adapun produk rumah ini terdiri dari olahan kelapa dan mete. Olahan mete ini diproduksi menjadi beberapa varian seperti rasa original, gula aren, coklat, bawang, gula putih dan pedas manis. Sementara kelapa diolah menjadi keripik dengan varian rasa susu, gula aren dan coklat.
Kabid Bina Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan SDK Dinkes Konkep, Jumarwan mengatakan pemeriksaan produk UMKM binaan PT GKP bertujuan untuk kepentingan proses penerbitan izin PIRT.
Setelah pengajuan SPP-IRT oleh UMKM, kata dia, selanjutnya adalah memasukan kelengkapan data di OSS serta mengunggah data produk. Jika sudah dilakukan maka SPP-IRT dapat diterbitkan.
“Selama kelengkapan data dan proses mengunggah data produk dilakukan dengan benar dan sesuai ketentuan, SPP-IRT akan keluar hanya dalam waktu satu hari,” ujar Jumarwan, Rabu 3 Agustus 2022.
Kedepan, lanjut Jumarwan, yang perlu dilakukan adalah menjaga kualitas produk dan menyebarluaskan pemasaran, baik melalui pameran maupun penjualan di outlet serta promosi di media sosial.
“Kalau proses produksi pangan olahan di Mohawi dan Samaturu, sudah sesuai dengan ketentuan dan layak untuk dipasarkan,” katanya.
Sementara itu, Staf Yankes dan SDK Dinkes Konkep, Mulkiya Zikri menjelaskan, dalam proses pengawasan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh UMKM.
Diawali mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan selanjutnya pemenuhan persyaratan produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga (CPPB-IRT) atau higienis, sanitasi dan dokumentasi.
“Tahapan terakhir yakni harus memenuhi ketentuan label dan iklan pangan olahan. Namun karena PIRT sudah keluar, sambil menunggu tahapan terakhir, produk UMKM Samaturu dan Mohawi, sudah bisa dijual secara luas kepada masyarakat,” tukasnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post