PENASULTRA.ID, JAKARTA- Harga Nikel dunia terus menunjukan pelemahan dan bahkan ambyar pada perdagangan Intenasional sejak Senin 28 Maret 2022 lalu.
Kondisi ini pastinya menimbulkan kekhawatiran besar bagi kalangan pelaku pasar atas adanya penguncian (Lockdown) di Negara China dan berpotensi besar mengganggu sistem permintaan.
Menurut data yang dirilis Tim Riset CNBC Indonesia, hari ini pun menjadi hari kedua penurunan harga nikel yang telah mencapai hampir 10 persen. Tercatat, presentase harga Nikel merosot 6,17 persen atau sebanyak 33.000 US dolar per ton sejak Senin 28 Maret sekitar pukul 18.00 Wita.
Sementara pada Selasa 29 Maret 2022 sekitar pukul 16.20 Wita, harga nikel tercatat US$ 32.020/ton, turun 2,15% dibandingkan harga penutupan sehari yang lalu. Sehingga menyebabkan harga timah ambles nyaris 10%.selama dua hari itu.
Kini, harga nikel dunia melanjutkan pelemahan setelah anjlok lebih 7,8% pada perdagangan di hari Selasa kemarin dan di prediksi akan terus melejit naik atas lockdown China selama kurang lebih sepekan.
Penyebaran virus Covid-19 di China ternyata masih menjadi pemberat harga nikel dunia. Terbukti, Pemerintah Kota Shanghai, China, memutuskan untuk melakukan penguncian atau lockdown secara bertahap di wilayah kota itu.
Naiknya kasus Covid-19 di Negeri tirai Bambu itu menjadi penyebab hal dasar. Sehingga, pihak berwenang mengatakan, mereka akan membagi Shanghai menjadi dua menggunakan patokan Sungai Huangpu.
Discussion about this post