<strong>PENASULTRAID, JAKARTA</strong> - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) hari ini secara resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Beasiswa ICMI sebagai wujud misi ICMI dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia, penguasaan IPTEK dan penguatan Imtaq. "Program Beasiswa ICMI ini adalah salah satu program yang direkomendasikan saat Silaknas ICMI 2024 lalu, sebagai langkah strategis untuk mendukung pemerataan akses pendidikan di Indonesia," kata Wakil Ketua Umum ICMI Prof Mohammad Najib saat sambutan dalam peluncuran Program Beasiswa ICMI pada Sabtu 15 Maret 2025 di Wisma Mandiri Jakarta. Menurut Najib, selama ini ICMI juga sudah pernah berjalan melalui orbit dan lainnya. "Bahkan menurut testimoni dari alumni penerima beasiswanya, Program Beasiswa ICMI sangat bermanfaat mendukung prestasi akademis mereka. Karena itu, ICMI pada saat Silaknas 2024 di Bogor meluncurkan wakaf deposito, yang hasilnya digunakan untuk beasiswa ICMI," terang Najib. Adapun mekanisme dana modalnya, kata Najib, tetap dimiliki oleh pewakaf (muwakif) sedang yang dibagi adalah keuntungan depositonya. "ICMI hanya berusaha merealisasikan sebuah hadis Nabi Muhammad yang berbunyi: Dan sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang yang lain. Itu bisa dilihat dalam riwayat Ath-Thabrani dalam Kitab Al Awsath," paparnya. Untuk targetnya, sebanyak 100 paket beasiswa ICMI di 2025-2026, dengan gambaran setiap mahasiswa akan dibayarkan UKT maksimal Rp5 juta per semester atau Rp10 juta per tahun. Jadi, Rp.10 juta x 100 mahasiswa bernilai total Rp.1 miliar. "Target itu diakumulasi dari program wakaf deposito, CSR perusahaan, orang tua asuh dan donasi. Untuk wakaf deposito sendiri, targetnya adalah terkumpul hingga Rp30 M untuk hasil wakaf hingga Rp600 juta," beber Najib. Sementara dalam sambutan akhirnya, Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria menjelaskan bahwa Program Beasiswa ICMI ini memiliki keunggulan dibanding program beasiswa lainnya di Indonesia. "Keunggulan beasiswa ICMI, yaitu program ini menyediakan beasiswa yang spesifik untuk generasi Indonesia yang terbatas kemampuan akademiknya dan kemampuan ekonomi (berada di Quadrant 3), memberikan nilai tambah kepada penerima beasiswa dengan penguatan softskill, networking dan penguatan iman-taqwa," terang Arif. Arif juga menjelaskan bahwa program ini memiliki transparansi keuangan dan laporan yang akuntabel, serta ICMI didukung networking yang kuat dengan para donatur yang diyakini akan mampu mendukung pemerataan pendidikan tinggi di Indonesia. Peluncuran program ini ditandai dengan fundraising beasiswa ICMI oleh Sekretaris Jenderal ICMI, Andi Yuliani Paris, dilanjutkan dengan seremoni simbolis yang dihadiri oleh perwakilan ICMI, BSI, tokoh masyarakat, serta penerima manfaat awal dari program beasiswa ini. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya wakaf produktif semakin meningkat. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/PU7UlUP-DXc?si=YHSyXHSSc1k7RWEM
Discussion about this post