Oleh: Sartinah
Keluarga adalah benteng terakhir untuk menangkal berbagai ancaman dan serangan yang datang dari luar, termasuk narkoba. Jika pertahanan keluarga rapuh, maka hancurlah seluruh anggota yang berada di dalamnya.
Demi menciptakan wilayah bebas narkoba, BNNP Sulawesi Tenggara pun menyelenggarakan program ketahanan keluarga. Lantas, mampukah upaya tersebut menjadi solusi mengguritanya narkoba?
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara mengadakan rapat koordinasi pelaksanaan program ketahanan keluarga anti narkoba di Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) pada Kamis (07/04/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa pihak di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari, Kepala Sekolah SMPN 9 Kendari, Guru BK SMPN 9 Kendari, Lurah Bende, dan Ketua RT/RW lingkup Kelurahan Bende Kota Kendari.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong semua anggota keluarga, baik orang tua maupun anak untuk meningkatkan kualitas keterampilan hidup pola pengasuhan orang tua (parenting). Selain itu, kegiatan tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan keterampilan hidup anak terkait bahaya penyalahgunaan narkoba serta penerapan pola hidup sehat dalam keluarga.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Koordinator Bidang Pencegahan dan Dayamas Harmawati, saat membacakan sambutan Kepala BNNP Sultra. (Telisik.id, 07/04/2022).
Berbagai upaya untuk membendung merajalelanya narkoba terus dilakukan oleh pemerintah. Langkah kuratif dan preventif pun terus digencarkan. Mulai dari penyuluhan, rehabilitasi, hingga sanksi. Bahkan, program ketahanan keluarga pun dirancang untuk memberi pemahaman tentang bahaya narkoba. Sayangnya, upaya itu hingga kini belum menyelesaikan problem kronis narkoba.
Discussion about this post