Pencanangan rehabilitasi mangrove ini diikuti sejumlah Duta Besar negara sahabat Indonesia, 10 gubernur dan Wali Kota Kendari sebagai tuan rumah serta ratusan mahasiswa dan siswa pencinta alam.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Sampara Mohammad Aziz menjelaskan, pihaknya menyediakan sebanyak 20 ribu bibit mangrove untuk rehabilitasi mangrove di Teluk Kendari.
“Kami juga akan melibatkan masyarakat sekitar untuk menanam di lahan yang sudah tersedia,” ujarnya.
Mangrove yang akan ditanam di kawasan itu terdiri dari empat salah satunya jenis Sonneratia atau Pedada/Bogem.
“Jenis ini bisa diolah menjadi bahan makanan dan minuman,” jelasnya.
Editor: Basisa
Discussion about this post