PENASULTRAID, BOMBANA – Manajemen PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) yang beroperasi di Desa Pu’ununu, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana akhirnya angkat bicara terkait isu pencemaran lingkungan yang tengah menjadi sorotan beberapa hari belakangan.
Humas PT TBS, Nindra menegaskan bahwa sampai hari ini sungai Watalara belum pernah meluap hingga mengakibatkan banjir dan mencemari lingkungan yang dapat merusak biota laut sebagaimana foto yang ramai beredar.
“Itu bukan banjir, tapi keruh akibat tingginya curah hujan. Foto banjir di rumah warga itu diambil dua tahun lalu, dan saat kegiatan penambangan kami sedang berhenti,” ungkap Nindra pada media ini, Selasa 14 Januari 2025.
Kalaupun sampai terjadi banjir, kata dia, aktivitas pertambangan bukanlah satu-satunya penyebab. Melainkan, ada faktor lain yang tentunya diluar kendali manusia.
“Kalau kita berbicara banjir, dari dulu sebelum ada penambangan di Pulau Kabaena, setiap hujan deras pasti air sungai dan muara kali pasti keruh airnya. Sekarang ini karena tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan air keruh di Sungai Watalara. Bukan banjir,” tegas Nindra.
Nindra juga menyebutkan bahwa tingginya curah hujan tidak hanya membuat keruh sungai Watalara, tapi terjadi juga disebagian pesisir pantai wilayah Desa Pu,ununu dan Desa Pongkalaero.
Discussion about this post