<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, LUWU TIMUR</strong> - PT Vale Indonesia di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berkomitmen mendorong kemandirian masyarakat dengan berbagai program. Salah satunya melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM).</span> <span style="font-size: 17px;">Program PPM yang dihadirkan tersebut di antaranya yaitu, program di bidang pertanian dan peternakan.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Bidang Pertanian</span></strong> <span style="font-size: 17px;">PT Vale mendorong pertanian organik ramah lingkungan dan berkelanjutan (PSRLB) yang saat sudah ada di tiga kecamatan di Lutim. Salah satunya di Desa Ledu-Ledu, Kecamatan Wasuponda.</span> <span style="font-size: 17px;">Sejak 2015, Vale memperkenalkan Program PSRLB yang dilakukan dengan metode system of rice intensification (SRI) dan menggunakan pupuk organik. </span> <span style="font-size: 17px;">Upaya ini adalah bentuk konkret dukungan Vale demi kemandirian masyarakat yang berprofesi sebagai petani sekaligus melibatkan masyarakat lebih dalam untuk mempraktikkan gaya hidup berkelanjutan.</span> <span style="font-size: 17px;">Ketua Kelompok Tani Karunsie Urako Lestari Desa Ledu-Ledu, Alfrida Podandi mengatakan, penerapan metode SRI organik ini diberlakukan sejak 2017 dengan pendampingan PT Vale melalui Aliksa SRI Organik Consultant.</span> [caption id="attachment_40659" align="alignnone" width="600"]<img class="size-full wp-image-40659" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2022/12/Padi-Organik.jpg" alt="" width="600" height="335" /> Para petani saat mulai memanen padi organik di Desa Ledu-Ledu. Foto: Yeni Marinda/Penasultra.id[/caption] <span style="font-size: 17px;">Melalui metode SRI organik itu, para petani dibekali pelatihan berupa cara pengolahan lahan, pembuatan pupuk, pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemasarannya.</span> <span style="font-size: 17px;">“Kami awalnya menanam dengan metode konvensional. Dengan pendampingan ini kami mulai belajar dari menggunakan pupuk kimia hingga beralih ke organik. Kami menanam padi lokal varietas mentik susu yang ditanam dilahan seluas kurang lebih dua hektare,” kata Alfrida, Sabtu 17 Desember 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, ada banyak keuntungan menerapkan metode SRI organik. Diantaranya, tanah tak mudah terdegradasi serta lebih irit biaya operasional karena tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pukuk.</span> <span style="font-size: 17px;">”Sebab pupuk yang digunakan dibuat sendiri dari bahan alami dan bahannya sangat mudah didapatkan. Kita gunakan pupuk MOL atau mikro organisme lokal yang bahannya seperti air cucian beras, air kelapa dan kulit buah-buahan seperti pepaya yang difermentasi selama kurang lebih 15 hari,” ujar Alfrida menjelaskan. </span> <span style="font-size: 17px;">Dengan metode ini, lanjut Alfrida, waktu panen akan dilakukan tiga bulan atau 90 hari sejak penyemaian benih. Dalam satu hektare, produksi gabah bisa mencapai enam hingga delapan ton. Selanjutnya, beras dilepas ke pasar dengan harga jual Rp17 ribu per kilogram (kg). </span> <span style="font-size: 17px;">”Beras ini selain lebih sehat, rasanya juga lebih enak, pulen. Masyarakat yang mengkonsumsi beras ini mengatakan hal yang sama. Kami harap PT Vale terus memberikan kami pendampingan,” Alfrida menambahkan.</span> <span style="font-size: 17px;">Produk yang dihasilkan dari PSRLB ini kemudian diberi label “Matano Rice”. Produk ini telah dipasarkan di wilayah Sulawesi Selatan dan Jawa. Saat ini pun sebagai perluasan pasar, sedang dijajaki peluang ekspor ke Timur Tengah.</span> [caption id="attachment_40662" align="alignnone" width="1344"]<img class="size-full wp-image-40662" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2022/12/Sayuran-organik.jpg" alt="" width="1344" height="896" /> Petani saat mengecek sayuran organik. Foto: Oky PT Vale Indonesia[/caption] <span style="font-size: 17px;">Tak hanya itu, beras organik, para petani juga mulai menanam beberapa sayuran organik, seperti kangkung dan lainnya. Beras dan sayuran organik ini juga kini disuplay di Kantin Siloku PT Vale untuk dikonsumsi para karyawan.</span> <span style="font-size: 17px;"><strong>Bidang Peternakan</strong></span> <span style="font-size: 17px;">PT Vale menghadirkan peternakan ayam organik di Desa Matompi, Kecamatan Towuti yang dikelola oleh Kelompok Peternakan Woliko. Kelompok ini beranggotakan 12 pemuda. Enam diantaranya penyandang disabilitas.</span> <span style="font-size: 17px;">Ketua Kelompok Woliko, Sulaeman mengatakan, peternakan ayam yang digelutinya sejak 2019 itu masih tergolong kovensional. Nanti 2021 kelompoknya baru mulai beternak ayam organik dengan bantuan pembinaan PT Vale.</span> [caption id="attachment_40660" align="alignnone" width="1344"]<img class="size-full wp-image-40660" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2022/12/Ayam-Organik.jpg" alt="" width="1344" height="896" /> Penernakan ayam organik di Desa Matompi. Foto: Oky PT Vale Indonesia[/caption] <span style="font-size: 17px;">Awalnya, Juli 2021, Vale meresmikan kandang ayam dan memberikan 500 anakan ayam organik kepada Kelompok Peternakan Woliko.</span> <span style="font-size: 17px;">“Kami berterima kasih kepada PT Vale karena telah membantu pakan, bibit dan kandang. Sekarang kami bisa membuat pakan fermentasi menggunakan MOL organik yang praktis atau jamu untuk ayam serta disinfektan alami sehingga baunya tidak begitu menyengat,” ujar Eman sapaan karib Sulaeman, Sabtu 17 Desember 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurut Eman, pemeliharaan ayam organik tak begitu sulit, panennya pun lumayan cepat yakni sekitar dua hingga tiga bulan. Di pasar, perekor ayam organik hidup dijual dengan harga Rp60 ribu.</span> <span style="font-size: 17px;">“Sebelumnya, panennya lima sampai enam bulan. Saat ini jumlah ayam yang ada atau tersisa di kandang sekitar 150 ekor. Sudah banyak yang terjual, namun masih di wilayah Lutim,” terang Eman menambahkan.</span> [caption id="attachment_40661" align="alignnone" width="1344"]<img class="size-full wp-image-40661" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2022/12/Peternakan-Organik.jpg" alt="" width="1344" height="821" /> Sulaeman. Foto: Oky PT Vale Indonesia[/caption] <span style="font-size: 17px;">Kedepan, ia berharap, para anggota dari Kelompok Peternakan Woliko dapat membuat peternakan organik sendiri di rumah masing-masing.</span> <span style="font-size: 17px;">”Semoga Vale juga terus mendukung, khususnya untuk pengembangan kandang,” Eman memungkas sembari melempar senyum.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_221223_064523_022.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://youtu.be/eHu0PWsjy1A
Discussion about this post