Diharapkan, baksos operasi CBL menjadi agenda berkala yang dilakukan, mengingat kegiatan ini sangat bermanfaat terhadap masyarakat yang memiliki kendala CBL dan tidak memiliki akses serta biaya operasi.
“Selain melakukan operasi, para pihak bersama Pemda Lutim dapat memberikan kegiatan promotif dan preventif kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil sebagai bentuk pencegahan risiko paparan CBL sejak dini, termasuk saat ini prioritas nasional terkait isu-isu stunting,” ujar Endra.
Sementara itu, Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir mewakili Bupati Lutim mengatakan, kegiatan operasi CBL ini sangat membantu masyarakat yang tidak mampu melakukan operasi karena terkendala biaya.
“Dengan adanya bakti sosial operasi CBL, kami harapkan hasilnya dapat lebih optimal dengan edukasi pencegahan penyakit bawaan ini, sehingga memiliki daya dobrak yang lebih baik bagi akselerasi pembangunan kesehatan masyarakat di Lutim,” kata Rapiuddin.
Ditempat yang sama, Direktur RS Inco Sorowako, dr. Oki Yancy menjelaskan, salah satu tujuan dilakukan bakti sosial ini untuk membantu masyarakat Lutim yang selama ini mengalami terkendala CBL. Harapannya, operasi CBL ini dapat membawa secercah harapan dan mengembalikan senyum penderita CBL.
“Operasi ini tidak hanya dilakukan satu kali, tetapi kita akan melakukan operasi sampai tuntas hingga pasien bisa kembali normal atau memiliki kesembuhan yang paripurna,” dr. Oky menambahkan.
CBL merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Meskipun bawaan, CBL dapat dicegah sejak dari kandungan. dr Oki Yancy mengatakan, pencegahannya harus dilakukan sejak tiga bulan pertama kandungan dengan menjaga pola makan yang sehat.
Discussion about this post