Keempat prinsip tersebut adalah memiliki integritas bisnis, merencanakan warisan positif, mempunyai tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab lingkungan.
Di sesi panel pertama, Wapresdir Adriansyah Chaniago disandingkan dengan Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Kaohsiung Taiwan Prof I-Ming Liao.
Adriansyah memaparkan beberapa inisiatif yang dijalankan PT Vale untuk memastikan pertambangan telah selaras dengan prinsip-prinsip HAM, khususnya yang telah tertuang dalam Universal Declaration of Human Rights.
“Pada lingkaran utama, kami menjamin HAM untuk para karyawan. Apa saja yang dia butuhkan kita penuhi, seperti suasana kerja yang nyaman, pengembangan keterampilan, dan kebebasan untuk berekspresi tanpa diskriminasi. Di Vale, kami juga mengusung prinsip diversity, equity and inclusion atau DEI,” ujar Adriansyah.
Pada aspek kegiatan sosial, PT Vale menjalankan prinsip CSV (Creating Shared Value).
“Sebagian besar program CSR kami didesain agar memberikan keuntungan bagi para pihak. Hal ini sangat penting untuk perusahaan pertambangan,” Adriansyah menambahkan.
International seminar “Business and Human Rights: Mining in Indonesia” ini dilaksanakan dengan kerja sama FH Unhas dan Pemkab Lutim.
Dari sisi pemangku kepentingan lokal, khususnya pemda, kehadiran perusahaan tambang yang menegakkan HAM diharapkan memicu pemerataan kesejahteraan.
Bupati Lutim, Budiman menyampaikan, potensi sumber daya alam Lutim mesti dikelola dengan prinsip yang berlandaskan HAM. Sehingga memicu potensi pendapatan daerah yang lebih maksimal.
Lutim baru-baru ini kembali mendapatkan predikat kabupaten kota peduli HAM RI. Penghargaan ini sudah lima kali diraih secara berturut-turut.
“Capaian ini menjadi bukti upaya dan komitmen pemerintah dalam mendorong pemenuhan hak asasi manusia. Dan penghargaan ini tak lepas dari kolaborasi bersama antara semua pihak, salah satunya PT Vale Indonesia,” Budiman memungkas.
Untuk diketahui, seluruh pembicara pada seminar ini kebagian pertanyaan yang disampaikan antusias oleh penanya. Sebagian sempat melontarkan pertanyaan tajam seputar isu kompensasi, program CSR dan rekrutmen.
Discussion about this post