PENASULTRA.ID, LUWU TIMUR – Komisaris PT Vale Indonesia, Jasman Panjaitan menyebutkan, PT Vale dapat menjadi role model bagi perusahaan tambang di Indonesia.
Sebab, ia melihat komitmen PT Vale yang mampu menjaga kebersihan dan keindahan Danau Matano selama 54 tahun beroperasi di Sorowako.
Hal tersebut disampaikan Jasman saat berkunjung ke wilayah operasi PT Vale di Blok Sorowako Kabupaten Luwu Timur (Lutim) pada 18 dan 19 Januari 2023.
“Dia tidak hanya menambang atau mengerok keuntungan kemudian meninggalkan, tetapi bertanggung jawab untuk mengembalikan seperti semula dengan melakukan reklamasi dan reboisasi. Makanya saya bisa katakan PT Vale adalah role model bagi perusahaan tambang lain,” kata Jasman melalui rilis persnya, Jumat 20 Januari 2023.
Menurutnya, tak banyak perusahaan tambang yang berkomitmen menjaga lingkungan dan melakukan hal yang sama seperti PT Vale, yaitu menjaga kebersihan air di sekitar operasi dan mengembalikan lingkungan seperti sebelum ditambang.
“Selama dua hari ini saya keliling dan melihat langsung semua itu sangat luar biasa, saya harapkan tetap dipertahankan komitmennya,” ujar Jasman.
Sementara itu, CEO PT Vale, Febriany Eddy mengatakan, sejak awal, misi PT Vale tidak pernah berubah, yakni mengubah kekayaan sumber daya alam untuk membawa kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan. Misi tersebut sesuai dengan UU Pasal 33 Ayat 3 Tahun 1945.
“Kinerja PT Vale diukur dari people, profit dan planet. Planet sangat penting, salah satunya Danau Matano yang tetap terjaga karena merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Lutim. Dan ketika Danau Matano tidak dijaga dengan baik dampaknya sangat luar biasa bagi masyarakat,” kata Febriany Eddy.
Ia menjelaskan, Danau Matano telah menjadi perhatian dunia karena merupakan danau purba yang memiliki endemik khusus yang hanya ada di Danau Matano.
Apabila danau tersebut rusak maka endemik itu akan ikut rusak dan punah, sehingga dapat mempengaruhi keseluruhan ekosistem di dalamnya.
“Di sini keragaman hayati sangat tinggi makanya kami menambang sangat hati-hati dan memperhatikan keanekaragaman hayati di dalamnya,” Febriany Eddy menambahkan.
Untuk itu, katanya, safety dan lingkungan jangan pernah dikorbankan demi mendapatkan keuntungan yang besar. Ketika salah satunya dikorbankan maka akan sulit kembali normal.
“Kita harus tetap mempertahankan komitmen terhadap safety dan lingkungan, keduanya jangan pernah ditinggalkan,” kata Febriany Eddy.
Ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka apabila ada perusahaan tambang lain yang ingin datang ke PT Vale untuk belajar atau ingin mengetahui bagaimana PT Vale menerapkan good mining practices.
“Di sini tidak ada rahasia, kami terbuka karena Indonesia memerlukan pertambangan yang berkelanjutan, dengan begitu kita berkontribusi dengan cara kita menyebarkan praktik-praktik pertambangan berkelanjutan,” Febriany Eddy memungkas.
Untuk diketahui, PT Vale telah membangun 122 kolam pengendapan (pond) untuk mengendalikan air limbah cair dari area tambang dan pabrik pengolahan sebelum dirilis ke Danau.
Kolam ini dilengkapi dua fasilitas pengolahan limbah cair, yakni Pakalangkai Wastewater Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS). Upaya ini pun mampu membuat Danau Matano tetap terjaga dan tidak tercemar.
Selain menjaga Danau Matano, Jasman melihat langsung upaya komprehensi PT Vale untuk menjaga lahan pascatambang. Perseroan juga melakukan reklamasi dan reboisasi untuk mengembalikan lahan pasca tambang.
Hingga Desember 2022 lahan yang telah direklamasi seluas 3,500 ha dan 4,46 juta pohon yang ditanam.
Pada kunjungan tersebut, Jasman Panjaitan juga melihat PLTA Balambano, Nursery, Balantang Port, Mangkasa Point, area Mining serta area reklamasi di Nayoko dan Solia.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:

Discussion about this post