<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, LUWU TIMUR </strong>- PT Vale terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara berkelanjutan. </span> <span style="font-size: 17px;">Komitmen tersebut sejalan dengan nilai-nilai PT Vale, yakni komitmen terhadap keberlanjutan dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan generasi muda yang ada di area operasional PT Vale.</span> <span style="font-size: 17px;">Melalui pelaksanaan program Bimbingan Belajar (Bimbel) masuk Perguruan Tinggi, PT Vale memfasilitasi sebanyak 29 anak muda dari lima desa di Loeha Raya di area operasional PT Vale untuk lanjut ke jenjang pendidikan sarjana.</span> <span style="font-size: 17px;">Program Bimbel diadakan selama 20 hari, mulai 15 April hingga 5 Mei 2024 di Hotel Amaris Makassar bekerja sama dengan Lembaga Pengajar PT Batara Bisnis Berkelanjutan. </span> <span style="font-size: 17px;">Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma mengatakan, program dilaksanakan sebagai bentuk komitmen perseroan untuk membangun SDM unggul di wilayah Loeha Raya. Memiliki SDM unggul merupakan hal yang penting bagi perusahaan. </span> <span style="font-size: 17px;">Selama 55 tahun beroperasi, PT Vale fokus membangun SDM melalui Yayasan Pendidikan Sorowako dan Akademi Teknik Sorowako, hadirnya program di Blok Tanamalia tersebut diharapkan semakin menguatkan kepedulian perusahaan mencerdaskan generasi muda.</span> <span style="font-size: 17px;">“Kami juga ingin membangun talenta lokal di Loeha Raya. Semoga anak-anak kita di sini tidak hanya menjadi tenaga kerja di level operator. Tapi punya kemampuan yang lebih agar bisa menjabat di posisi manajemen PT Vale nantinya. Ini semua butuh proses, tapi kalau kita fokus dan konsisten, hasilnya ke depan pasti lebih baik,” kata Endra.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, pada program tersebut para peserta tidak hanya diberikan materi dan latihan soal, tapi juga dibimbing untuk memilih kampus dan jurusan yang menjadi minat setiap peserta. </span> <span style="font-size: 17px;">Selain itu, peserta juga menerima motivasi dari Akademisi Unhas sekaligus Ahli Pengembangan Kapasitas Dr. Syarifuddin Parenreng. Bahkan berkesempatan berdialog langsung dengan Vice President Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago.</span> <span style="font-size: 17px;">Dalam dialog bersama, beragam pertanyaan muncul dari para peserta seperti apa saja bentuk komitmen perusahaan dalam memajukan dunia pendidikan, serta seberapa besar peluang dari talenta lokal Loeha Raya untuk bergabung di PT Vale.</span> <span style="font-size: 17px;">Adriansyah Chaniago memaparkan, perseroan memiliki program beasiswa untuk anak kuliah, tidak hanya S1 bahkan hingga jenjang S2 dan S3 dengan mengutamakan masyarakat lokal Luwu Timur dan berprestasi. </span> <span style="font-size: 17px;">Perusahaan sangat terbuka dan senang jika talenta lokal berkontribusi untuk membangun daerahnya. Namun, perlu diketahui kesempatan bekerja tidak hanya satu-satunya dari PT Vale. Begitu banyak kesempatan berkarir di sektor publik dan swasta yang terbuka di era ini. Termasuk bisa membuka lapangan kerja secara mandiri.</span> <span style="font-size: 17px;">Dari hasil bimbingan, sebanyak 29 peserta sudah mendaftarkan diri di kampus yang diminatinya. Ada 14 orang mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 15 orang lainnya di Perguruan Tinggi Swasta yang bekerjasama dengan kementerian.</span> <span style="font-size: 17px;">Salah seorang peserta yang berasal dari Desa Masiku, Mujahidah As-Sahra menyampaikan rasa syukur dapat diberi kesempatan mengikuti bimbingan belajar, meski awalnya ragu mendaftarkan diri. Tapi ternyata para tentor begitu peduli dan sabar menghadapi perkembangan belajarnya.</span> <span style="font-size: 17px;">“Soal tryout yang diberikan kepada kami selama karantina itu sulit sekali. Skor saya masih di bawah. Tapi saat tes kemarin, soalnya jadi terasa lebih mudah. Saya optimis bisa lolos tes. Terima kasih untuk bimbingannya para tentor,” ujar Mujahidah.</span> <span style="font-size: 17px;">Senada, peserta lain, Ahmad Rifki yang berasal dari Desa Loeha, juga sempat merasa ragu untuk ikut bimbel. Awalnya, Dia menilai pelatihan yang diberikan adalah K3 untuk pertambangan. Ternyata, bimbingan untuk persiapan masuk kuliah. Dia ingin mundur dari program tersebut karena mengetahui kuliah butuh biaya yang besar.</span> <span style="font-size: 17px;">“Pak Endra juga mengubah mindset saya, ia mengatakan manajemen PT Vale berharap anak Loeha Raya tidak hanya jadi operator, tapi pemimpin di masa depan. Di tempat karantina, saya ketemu pak Syarif yang semakin menguatkan semangat untuk berkuliah. Katanya kuliah tidak selalu tentang uang, melainkan semangat meraih cita-cita,” beber Rifki.</span> <span style="font-size: 17px;">Rasa syukur yang sama juga hadir dari salah satu perwakilan orang tua. Sungi Syam berterima kasihnya kepada PT Vale karena telah menghadirkan program Bimbel. </span> <span style="font-size: 17px;">“Sebagai orang tua, kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Sebenarnya kami warga dari seberang sangat berat jika harus mendaftarkan anak-anak di program bimbingan. Kehadiran PT Vale sangat menolong kami orang yang kurang mampu dalam mendukung cita-cita anak,” ungkapnya.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240510_101240_254.sdocx--> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/RmFNhLjZ6Ls
Discussion about this post