Ia mengatakan, pelatihan ini akan menjadi indikator kepedulian masyarakat dan perusahaan terhadap lingkungan seperti masalah sampah dan kesuburan tanah.
“Saya berharap para guru di sini bisa mengimplementasikan materi sesuai dengan pelajaran yang ada di sekolah, seperti biologi, muatan lokal, dan sebagainya, yang terintegrasi dengan materi yang didapatkan dari kegiatan ini,” harap Basruddin.
Untuk diketahui, PT Vale melaksanakan program serupa di empat kecamatan di wilayah pemberdayaan, yakni Kecamatan Malili, Wasuponda, Nuha, dan Towuti.
Rangkaian program telah dimulai sejak Desember 2022 di Kecamatan Malili. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi gerakan dini cinta organik yang disusul dengan pelatihan dan pendampingan.
Materi pelatihan yang diberikan yakni, pengenalan pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan dasar, pengertian bahan organik (kompos, MOL, Pesnab), ekologi tanah dasar, tanaman obat keluarga (TOGA), sayuran organik (SORGA), dan kewirausahaan dasar.
Indikator keberhasilan kegiatan ini meliputi tersedianya pupuk organik padat dan cair di sekolah, tersedianya demplot organik di sekolah, tersedianya tempat sampah berdasarkan jenis sampah, dan tersedianya bahan baku pembuatan pestisida nabati (pesnab).
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post