“Kami menanamkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola kami ke dalam semua yang kami lakukan, dan hasilnya adalah kolaborasi unik dengan pembuat mobil global Ford dan pemroses mineral global terkemuka Huayou untuk berinvestasi bersama dalam proyek ini,” ujar Febriany.
Senada, Senior Vice President Huayou, George Fang mengatakan, kerja sama strategis ini merupakan salah satu proyek unggulan di bawah sinergi BRI-GMF.
“Juga menghubungkan sumber daya nikel dan kobalt Indonesia dengan pembuat EV melalui kapabilitas canggih Huayou dan teknologi HPAL, merupakan model bisnis rantai nilai EV yang hebat dan akan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perkembangan ekologi industri EV di Indonesia,” kata George Fang.
Sementara itu, Presiden Komisaris PT Vale dan Wakil Presiden Eksekutif Vale Energy Transition Metals, Deshnee Naidoo mengatakan, kemitraan ini mengukuhkan PT Vale Indonesia sebagai pemasok utama dan pemimpin dalam nikel berkelanjutan dan rendah karbon.
“Berdasarkan sejarah 55 tahun kami sebagai mitra utama dengan komitmen untuk mendorong manfaat sosial ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia dalam perjalanannya menjadi hub penting dalam rantai nilai EV global,” Deshnee memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post