Program Pondata berhasil menanam 26 ribu pohon nanas dengan perbaikan pH tanah dari 3 menjadi 6,5 dan menurunkan kasus kebakaran hutan menjadi nol sejak pertengahan 2023.
Lalu keberhasilan lainnya yakni mengembangkan lima produk olahan bernilai tambah seperti keripik, sirup, sambal asin, selai, dan permen toffee. Kemudian menghubungkan masyarakat dengan dinas koperasi, dinas pertanian, dan potensi wisata lokal.
30 orang yang sebelumnya bekerja serabutan, kini menjadi pengelola logistik produk Pondata.
“Saya dulu hanya bantu orang panen, kadang kerja kadang tidak. Sekarang saya bisa bantu mengelola pengiriman produk, bahkan kami mulai belajar cara pemasaran digital. Rasanya, kami punya masa depan,” Gilda menambahkan.
Head of External Relations Vale Indonesia, Endra Kusuma mengatakan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa ketika memilih untuk mendengar dengan empati, bertindak dengan tanggung jawab, dan berkolaborasi dengan tulus, maka dampak yang tercipta bisa sangat besar.
“Semakin besar kapasitas yang kita miliki, semakin besar pula tanggung jawab kita untuk melayani hari ini dan membangun masa depan yang lebih baik,” tutur Endra.
Keberhasilan Vale Indonesia di panggung AREA 2025 bukan hanya kemenangan perusahaan, melainkan menjadi bukti bahwa industri nikel Indonesia mampu menyeimbangkan kebutuhan energi masa depan dunia dengan perlindungan lingkungan dan keadilan sosial.
Dengan pendekatan berbasis kolaborasi, sirkularitas, dan dampak nyata, program seperti Pondata dan pengelolaan slag nikel membuka jalan bagi terciptanya model industri tambang nasional yang inklusif, adil, dan hijau.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post