Saat ini, IMO memiliki pedoman keselamatan sukarela untuk kapal selam wisata yang mencakup persyaratan untuk diperiksa, memiliki rencana tanggap darurat, dan memiliki pilot bersertifikat di antara persyaratan lainnya.
Proposal keselamatan apa pun kemungkinan tidak akan dipertimbangkan IMO hingga Komite Keamanan Kelautan berikutnya yang dimulai pada Mei 2024.
OceanGate Expeditions, perusahaan yang memiliki dan menjalankan kapal selam Titan, bermarkas di AS. Akan tetapi, kapal selam itu sendiri terdaftar di Bahama. Kantor OceanGate di Everett, Washington, tutup ketika puing kapal selam itu ditemukan. Sementara kapal induknya, Polar Prince, berasal dari Kanada.
Operator kapal selam itu mematok harga $250.000 (sekitar Rp3,7 miliar) per orang untuk menikmati perjalanan wisata laut dalam itu.
Ledakan kapal selam Titan telah menimbulkan pertanyaan seputar keamanan kegiatan eksplorasi bawah laut swasta. Penjaga Pantai AS juga ingin memanfaatkan penyelidikan ini untuk meningkatkan keamanan kapal selam.
Sumber: voaindonesia
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post