Prestasi yang diraih para atletnya saat ini, sambung, Amril merupakan motivasi serta evaluasi untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi event- event yang lebih bergengsi, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Selama mereka bertanding saya terus mengamati dan membuat beberapa catatan jika terdapat kekurangan. Dan pastinya kami juga sudah mempersiapkan materi latihan baru,” bebernya.
“Arcan itu raih medali emas di komite 84 kg dan dia main di Best Of The Best, dan Best Of The Best itu diambil dari juara-juara satu (pemain terbaik) dan Arcan tiga kali main. Dan di Best Of The Best itu ada mantan juara dunia Wadokai di India, itu saat ketemu semi final sama Arcan, Arcan unggul dengan skor 5-2. Final ketemu dari Inkado dengan skor 7-3, Arcan berhasil memenangkan medali emas,” jelas Amril.
Namun prestasi gemilang yang diraihnya, tetap membuat Arcan rendah hati. Hal itu terlihat saat Arcan pulang kampung untuk bertemu kedua orang tuanya di Desa Nihi, Kecamatan Sawerigading, Mubar.
Arcan tiba di Pelabuhan Nusantara Raha menumpang Kapal cepat Bahari 7F rute Kendari-Raha, Selasa 28 Desember 2021 sekitar pukul 16.10 Wita.
Terpantau, ayahandanya La Ode Aci alias Arce dan beberapa kerabat lainnya menjemput Arcan. Tak ada sambutan spesial tehadap karateka peraih medali emas itu.
Amril menuturkan, Arcan merupakan karateka asal Mubar yang sudah mengharumkan daerah kelahirannya. Untuk itu ia selaku Dewan Guru PB Wadokai Sultra berharap Pemda Mubar memberikan perhatian dan apresiasi lebih terhadap para atletnya yang berprestasi.
Discussion about this post