FGD Pariwisata juga sepakat untuk menggerakkan masyarakat mempromosikan destinasi wisata di daerahnya masing-masing melalui media sosial, disamping pemerintah menggencarkan pemasaran digital dan saluran lainnya ke mancanegara.
“Pasca pandemi Wakatobi sebagai hub dan salah satu KSPN di Sultra yang masuk 10 destinasi wisata prioritas harus kita tingkatkan lagi dengan mengemas paket wisata yang melibatkan obyek wisata di Seven Wonders,” kata Hugua, tokoh pariwisara Sultra yang juga anggota DPR RI Komisi II.
7 Wonders yang dimaksud adalah obyek wisata Keraton Wolio di Baubau, Pulau Anoa (pulau Padamarang) di Kolaka, Pantai Toronipa-Labengki di Konawe Utara (Konut), Kawasan Karst Masalili-Liangkabori di Muna, Kepulauan Selat Tiworo di Muna Barat, Matarombeo dan Wawolesea di Konawe Utara serta Rawa Aopa Watumohai di Konawe Selatan.
“Beyond Wakatobi ini dikemas menjadi paket wisata yang dapat memperpanjang lama tinggal wisatawan di Sultra. Wisatawan dari Amerika dan Eropa yang rela menempuh perjalanan udara hingga 30 jam akan memiliki beragam pengalaman wisata alam dan budaya yang menarik,” kata Hugua lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Sultra, H. Belli Tombili mengatakan, KSPN Wakatobi tidak perlu disebut sebagai Bali baru karena Wakatobi memiliki identitas sendiri.
“Di Sultra kami memiliki daerah kepulauan yang indah juga peninggalan budaya yang lebih tua dari China seperti layang-layang daun yang ada di Liangkabori,” kata H Belli Tombili.
Narasumber di FGD yang terdiri dari para stakeholder dan praktisi Desa Wisata juga sependapat bahwa Sultra sebagai tuan rumah HPN 2022 memiliki keanekaragaman hayati bawah laut top dunia perlu dipromosikan ke mancanegara.
FGD kali ini juga menghasilkan sembilan point penting bagi pariwisata Sultra dan kawasan maritim Indonesia lainnya.
“Sembilan point deklarasi tersebut akan kami bacakan di hadapan Presiden Joko Widodo di Puncak Acara HPN di Kendari dan menjadi acuan bagi sedikitnya 15 instansi terkait untuk berkontribusi siapa melakukan apa,” kata Nurjaman Mochtar, Ketua II HPN yang membidangi seminar.
Soal issue lingkungan juga menjadi hal sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo di KTT pemimpin dunia tentang perubahan iklim atau COP 26 November 2021 di Glasgow, Skotlandia.
Discussion about this post