“Masih banyak yang berkeinginan hadir, namun mohon maaf kapasitas memang dibatasi menyesuaikan kapasitas tempat,” ujar Kepala Perpustakaan di UIN Sumatera Utara itu.
Banyaknya peserta yang ingin hadir tak lepas dari strategisnya topik yang akan dibahas dalam Rakernas. Pertemuan tersebut akan mengangkat tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban, dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.
Di dalam acara, lanjut Prof Nurhayati, akan ada komisi-komisi yang mengupas nilai moderasi beragama, keaswajaan, kurikulum, tata kelola, hingga perencanaan strategis dan penguasaan teknologi. Sebelum acara, topik ini juga telah dipersiapkan matang-matang dalam Pra Rakernas di Bogor dan Purwokerto.
“Generasi Z, para mahasiswa saat ini mindsetnya lebih ke IT. Jadi bagaimana PTNU bisa menyiapkan generasi masa depan. di Rakernas akan dibahas bersama 100 profesor dan pejabat tinggi negara, dengan pemikiran yang luar biasa untuk pengembangan pendidikan tinggi,” tutur Nurhayati.
Melalui Rakernas, sambung Prof Nurhayati, diharapkan Perguruan Tinggi NU beserta para santrinya dapat berkembang tidak hanya menjadi salah satu yang terbaik di tingkat nasional, namun juga di tingkat dunia.
Harapan tersebut, masih kata Nurhayati, sejalan dengan arahan amanah Ketua PBNU Gus Yahya saat puncak peringatan 1 Abad NU pada Februari lalu. NU menurut Gus Yahya tidak boleh hanya berdaya dan survive, tapi harus meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan peradaban yang lebih baik.
Discussion about this post