<strong>PENASULTRA.ID, KONAWE SELATAN</strong> - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi Covid-19, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mengadakan rapat koordinasi (Rakor) di Kantor Bupati Konsel, Senin 5 Juli 2021. Rakor yang dilaksanakan secara luring dan daring ini dihadiri Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya dan Kepala BI Sultra, Bimo Epyanto. Kemudian Ketua Kadin Konsel, Adi Jaya Putra Surunuddin dan perwakilan Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sultra serta jajaran perbankan. Salah satu pemulihan ekonomi yang dibahas dalam rapat yakni pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Konsel. Wakil Bupati Konsel, Rasyid mengatakan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi selain di sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata, pemkab menaruh perhatian lebih pada pengembangan UMKM. "Namun, dampak pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kinerja ekonomi dibeberapa sektor, termasuk pelaku usaha kecil," kata Rasyid. Menurutnya, guna membangkitkan geliat ekonomi di sektor UMKM, ia bersama Surunuddin Dangga menggandeng Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk memberikan fasilitas layanan kredit lunak. "Dengan harapan melalui bantuan permodalan, pelaku usaha mampu bertahan dan berkembang serta menjadi solusi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat wirausaha," terang Rasyid. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Vaksinasi Warga Hingga Malam Hari, Jokowi: Terima Kasih Baubau <a href="https://t.co/HFnfmkJB6u">https://t.co/HFnfmkJB6u</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1410445303426207747?ref_src=twsrc%5Etfw">July 1, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Terkait rencana kegiatan "Gelar UMKM 2021" pada awal Juli 2021, terpaksa harus ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu karena beberapa pekan terakhir, kasus pasien Covid-19 kian meningkat. "Ditunda demi mencegah timbulnya kluster baru," beber Rasyid. Untuk diketahui, layanan pinjaman dari PIP atau dikenal dengan program pembiayaan ultra mikro (UMi) menyasar segmen masyarakat yang tidak terakses perbankan dengan plafon dibawah 20 juta, seperti penjual kue, sayur, ikan dan lain lain. "Kami berharap pemda mengoptimalkan setiap program PIP, karena secara tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," tutup Rasyid. <strong>Penulis: Ibrahim Isnan </strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/90WiW2i2nZs
Discussion about this post