Pembalap 16 tahun asal Gunungkidul, Yogyakarta itu tampil luar biasa sejak awal balapan. Start dari posisi ke-10, Veda langsung merangsek ke posisi depan dan sempat memimpin grup ketiga.
Setelah menjalani long lap penalty yang membuatnya sempat merosot ke posisi ke-13, Veda kembali menunjukkan determinasi tinggi dengan kembali menembus posisi kelima. Namun, saat mencoba mendekati tiga besar, dia terjatuh di antara tikungan 11 dan 12, yang membuatnya bertabrakan dengan dua pebalap lain.
Veda langsung dibawa ke Medical Centre dan didiagnosa mengalami retak kecil di tulang pangkal fibula dan pergelangan kaki kanan.
”Saya melakukan kesalahan di tikungan kedua terakhir dan mengalami highside. Saya rasa, ada pebalap yang sempat menyentuh kaki saya, tetapi saya baik-baik saja. Pada awal balap, saya berusaha keras untuk mengurangi jarak dengan pebalap di depan. Tapi saya sadar harus punya kontrol lebih baik lagi. Kami akan bertemu dokter di Barcelona untuk mengetahui apakah saya perlu menjalani operasi atau cukup beristirahat,” ujar Veda.
Menanggapi capaian dan perjuangan kedua pebalap di dua ajang (kelas) berbeda dalam FIM JuniorGP, Andy Wijaya, GM Marketing Planning and Analysis AHM menyampaikan apresiasinya. Komitmen perusahaan untuk tetap mengawal pebalap binaan berjuang dengan hasil membanggakan, tetap berlanjut dan tidak akan surut.
”Kami bangga dengan perjuangan dan semangat pantang menyerah Veda dan Ramadhipa di level balap Eropa. Ini adalah buah dari komitmen berjenjang kami dalam membina pebalap muda, dari level regional hingga dunia. Kesuksesan Ramadhipa meraih podium dan performa impresif Veda menjadi bukti bahwa pebalap Indonesia mampu bersaing di level internasional,” beber Andy.
Putaran berikutnya ajang FIM JuniorGP akan digelar di Circuito de Jerez-Angel Nieto pada 29 Juni hingga 1 Juli 2025. Ramadhipa dan Veda diharapkan bisa kembali tampil dengan performa terbaik untuk membawa harum nama Indonesia di kancah balap dunia.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post