Sementara itu, Senior Direktur Program, Kebijakan dan Kemitraan Pemerintah Rare Indonesia, Hari Kushardanto mengatakan, selama kurang lebih 3 tahun ini, tim dari dinas perikanan kabupaten sangat intensif melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat.
Sehingga hal itu mulai memperlihatkan dampak positif, baik pada masyarakatnya maupun pada kawasan lautnya.
Olehnya, Rare berkomitmen untuk membantu pemerintah menjangkau lebih luas wilayah pesisir di Sultra dengan menambah atau mereplikasi kawasan PAAP ke calon-calon kawasan baru mulai 2022.
“Pelatihan ke empat ini adalah tahapan dimana para pendamping diajak untuk melakukan pengelolaan adaptif. Mulai dengan mengevaluasi strategi implementasi PAAP di lapangan, mengidentifikasi strategi baru yang lebih efektif serta menyusun ulang rencana pelaksanaan dalam satu tahun ke depan,” kata Hari.
Untuk diketahui, program PAAP adalah pemberian hak akses kepada suatu kelompok masyarakat untuk memanfaatkan, menjaga dan turut mengelola kawasan laut di sekitar mereka.
Pemberian hak akses ini adalah model pengelolaan kolaborasi dan ganjaran atas keterlibatan mereka dalam membantu pemerintah melakukan pengelolaan terhadap kawasan tersebut.
Di Sultra saat ini, PAAP sedang berjalan di 22 kawasan yang meliputi 221 desa pesisir. Mulai 2022, rencananya akan ada 16 calon kawasan baru yang akan diintervensi dengan program PAAP.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post