PENASULTRAID, JAKARTA – Lika-liku dalam sebuah hubungan adalah sajian yang kerap dirasakan. Bahkan tidak jarang tumbuh bersama sakit yang pada akhirnya menjadi pelajaran dalam menjalani sebuah hubungan. Tinggal bagaimana merawat luka yang diberi serta bagaimana pula menanggapi bahagia yang terjadi.
Bumbu-bumbu klise bab asmara itu terangkum rapi pada bait-bait dalam
melodi “Dimensi Waktu”, sebuah debut single oleh band rock alternatif asal Malang, The Kilometre Zero.
The Kilometre Zero lahir dari keinginan keluar dari zona nyaman sebagai band reguler sejak 2019 yang dibentuk oleh Huda Ridlolullah pada vokal, Zakki Zam pada gitar, dan Fransiskus “Sisko” Septian Adi pada bass. Pada 2020, mereka memutuskan memulai ulang dengan nama baru, menyimbolkan awal yang segar dan semangat membuka peluang baru.
Proyek ini juga menjadi wadah yang menyatukan semua personil dalam satu arah kreatif yaitu rock alternatif. Single “Dimensi Waktu” merupakan sebuah anthem kesedihan dari hubungan yang sudah tidak bisa dipaksakan.
The Kilometre Zero memproyeksikan lagu ini pada sebuah kisah asmara di masa lalu. Perihal ego yang tak bisa disamaratakan dalam menakar amarah, sampai tegur sapa yang hilang dalam sekejap hingga dingin menyelimuti tatapan mata yang bahkan sebelumnya api asmara itu seolah tak akan pernah padam. Mungkin istilah pemenangnya adalah orang lama itu benar adanya.
Buktinya, The Kilometre Zero mengajak para pendengar mengarungi “Dimensi Waktu” untuk kembali mengenang suatu keindahan yang sempat singgah dalam ingatan. Inti lagu ini ada di bait verse bagaimana harum aroma tubuh hingga metafor rembulan sebagai gambaran bagi wanita yang terlihat sempurna.
Sayangnya keindahan itu hanya bersifat sementara, segala yang terjadi akan berakhir sesuai dengan takdir. Manusia hanyalah medium untuk menuai sebuah kejadian yang berujung pada kenangan kepada antar sesamanya. Kini, yang abadi hanyalah bilik-bilik memori yang tersusun rapi dari sebuah kisah cinta yang kandas dan takkan pernah terulang.
Single “Dimensi Waktu” direkam dengan dukungan dari berbagai pihak. Proses produksi lagu ini melibatkan Meinard Abdi Gusti sebagai produser sekaligus music director.
Discussion about this post