Dari total realisasi ini, penanaman modal dalam negeri mencapai Rp552,8 triliun atau tumbuh 23,6 persen dan penanaman modal asing sebesar Rp654,4 triliun atau naik 44,2 persen dari tahun 2021.
Sepanjang 2022, realisasi investasi di luar Jawa tercatat melampaui pulau Jawa. Investasi di luar Jawa mencapai Rp636,3 triliun atau naik 35,9 persen dari tahun lalu. Kemudian investasi di Jawa mencapai Rp570,9 triliun atau tumbuh 31,9 persen dari 2021.
“Ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri yang semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah, khususnya di bidang investasi,” kata Bahlil.
Secara sektor, realisasi investasi terbesar dibukukan oleh sektor industri logam dasar, barang logam, transportasi, gudang industri kimia, bukan mesin dan peralatannya dengan nilai Rp171,2 triliun.
Posisi kedua ada pada sektor pertambangan dengan perolehan Rp136,4 triliun dan posisi ketiga di sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp134,3 triliun.
Secara wilayah, Jawa Barat tercatat menduduki posisi pertama dengan Rp174,6 triliun dan kedua adalah DKI Jakarta Rp143,0 triliun. Sementara itu, posisi ketiga ada Sulawesi Tengah dengan Rp111,2 triliun.
Dari negara asal investasi, Singapura meraih peringkat terdepan dengan realisasi USD 13,3 miliar, lalu China sebesar USD 8,2 miliar. Kemudian Hong Kong dengan realisasi USD 5,5 miliar.
Di tahun 2022, Pemerintah Indonesia telah membuat peta jalan atau road map hilirisasi investasi strategis Indonesia 2023-2035 dengan peluang investasi mencapai USD 545,3 miliar atau berkisar Rp8.175 triliun.
Pemerintah juga telah menetapkan delapan sektor dengan 21 komoditas untuk menjadi prioritas investasi.
Catatan BKPM menunjukan delapan sektor ini terbagi dalam 21 komoditas, yaitu batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, baja, perak, aspal buton, minyak bumi, gas alam, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu, getah pinus, udang, ikan, kepiting, rumput laut dan garam.
“Kami akan fokus pada sektor investasi hilirisasi yang berbasis dan berorientasi pada green energy. Ini sebuah konsensus yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan SDG sekaligus menjadi konsensus bagi dunia untuk menurunkan emisi,” ujar Bahlil dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Plaza Mandiri pada Kamis 2 Februari 2023. (Adv)
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post