“Resiko dan bahaya kebakaran merupakan tantangan serius kita sehari-hari, maka dari itu setiap aktivitas mulai dari kegiatan di rumah tangga yang melibatkan berbagai aktivitas penggunaan api dan dapat menyebabkan resiko kebakaran ini perlu kita antisipasi dengan baik,” kata Amran.
Menurutnya, mengacu pada statistik, angka kejadian kebakaran di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 16.086 kejadian kebakaran dengan korban meninggal sebanyak 199 orang, luka bakar sebanyak 408 orang, 764 orang luka fisik lainnya, serta kerugian aset mencapai miliaran hingga triliunan rupiah.
“Penyelenggaraan layanan kebakaran menjadi hal yang penting dalam mengurangi dampak kebakaran. Fokus utama kita haruslah pada pencegahan karena keselamatan adalah prioritas,” ujar Amran.
Ia berharap, Redkar dapat memberikan perubahan positif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Konsel.
“Perlu sinergi antara pemerintah dan masyarakat serta pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang upaya perlindungan dari kebakaran,” Amran menambahkan.
Discussion about this post